ARAHBICARA.COM – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak-BPBD) Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena S.Pdi.,KP.,M.Si, melalui Plt. Kepala Bidang pencegahan dan kesiapsiagaan, Agung Koswara Adiwiguna.S.IP.,M.Si, menyampaikan, bahwa pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) sejalan dengan Visi Misi Kabupaten Sukabumi.

Hal itu disampaikan Agung saat menghadiri kegiatan pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Hegarmanah, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Selasa (28/5/2024).

Acara dihadiri Camat Sagaranten Ridwan Agus Mulyawan. S.IP.M.Si, Kepala Desa Hegarmanah Rana Apriliana Darmawan, Babinsa Hegarmanah dan Bhabinkamtibmas Hegarmanah dan tamu undangan lainnya.

Dia menambahkan, Pemkab Sukabumi selain mendukung prioritas pembangunan Jawa Barat dalam reformasi sistem kesiapsiagaan penanggulangan risiko bencana di wilayah Jawa Barat.

Disamping itu juga terus konsisten dalam mewujudkan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi periode 2021 – 2025.

Visi Kabupaten Sukabumi kata dia adalah terwujudnya Kabupaten Sukabumi yang Religius, Maju dan Inovatif menuju Masyarakat Sejahtera Lahir Batin.

Masih kata Agung, visi tersebut mengandung tiga elemen penting dalam capaian pembangunan Kabupaten Sukabumi periode 2021 – 2025 yakni religius, maju dan inovatif. Adapun untuk mewujudkan visi tersebut telah ditetapkan misi pembangunan daerah jangka menengah Kabupaten Sukabumi.

“Pertama membangun sumber daya manusia yang beriman, berbudaya dan berdaya saing, meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi berbasis agrobisnis dan pariwisata berkelanjutan dan
meningkatkan konektivitas untuk percepatan pertumbuhan wilayah serta meningkatkan kualitas layanan publik yang inovatif, profesional dan akuntabel,” ujarnya.

Dari keempat misi tersebut lanjut dia, peranan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi sesuai tugas dan fungsinya berada pada pada misi ke-4  yaitu meningkatkan kualitas layanan publik yang inovatif, profesional dan akuntabel.

Upaya meningkatkan kualitas layanan publik yang inovatif, profesional dan akuntabel dalam kebencanaan, Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi, tambahnya, memberikan pemahaman kepada bagian terkecil masyarakat yaitu kader PKK, Karangtaruna, tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana dengan Pembentukan Desa Tangguh.

Pada bagian lain dia mengatakan, Kabupaten Sukabumi berdasarkan  Dokumen Kajian Resiko Bencana Kabupaten Sukabumi tahun 2024 – 2028 adalah daerah yang memiliki ancaman atau potensi bencana dari 12 ancaman atau potensi bencana yang dimiliki Kabupaten Sukabumi.

Ke-12 jenis ancaman itu adalah cuaca ekstrem, gempa bumi, kebakaran hutan dan Lahan, bencana kekeringan, tanah longsor, letusan gunung api, bahaya banjir, banjir bandang, tsunami, gelombang ekstrem dan abrasi likuifaksi dan wabah penyakit serta Epidemi.

Sedangkan potensi bencana yang berada di Desa Hegarmanah menurut dokumen KRB yaitu gempa bumi, longsor/pergerakan tanah cuaca ekstrim dan kekeringan.
Tentunya dengan diketahui ancaman atau potensi yang dimiliki ujarnya, maka Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan masyarakatnya perlu memahami dan melakukan penguatan kapasitas kawasan agar mampu melaksanakan mitigasi melalui pencegahan dan Kesiapsiagaan terhadap bencana.

“Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi melaksanakan kegiatan dalam rangka memberikan pemahaman dan penguatan kapasitas masyarakat seperti yang akan dilakukan saat ini melalui pembentukan desa Tangguh bencana di wilayah Kabupaten Sukabumi,” ucapnya.

Program ini pun kata dia, merupakan penguatan kapasitas bertujuan untuk memungkinkan bagian terkecil masyarakat yaitu Desa Tangguh Bencana (Destana) lebih siap menghadapi bencana yang akan datang dan menjadi Tangguh dalam jangka Panjang. sebab desa yang memahami pontensi dan resiko disekitarnya dan mengetahui sumber daya yang dimiliki untuk melakukan pengurangan risiko bencana secara berkelanjutan.

Program ini bisa berjalan efektif apabila masyarakat telah memiliki sistem pengetahuan dan keahlian baru maupun dari pengalaman mengalami kejadian bencana. Intervensi program Desa Tangguh Bencana dengan membantu mensistematisasikan pengetahuan dan keahlian tersebut menjadi bangunan pengetahuan yang tidak terpisahkan dalam sistem sosial.

Deden menjelaskan, pelaksanaan program Penanggulangan Bencana Daerah melalui pembentukan Desa Tangguh Bencana di Kabupaten Sukabumi diharapkan akan menjadikan desa Tangguh bencana di Kabupaten Sukabumi khususnya di Desa Hegarmanah Kecamatan Sagaranten menjadi tanggap, tangguh dalam penanggulangan bencana.

Hingga akhirnya dapat meningkatkan kesadaran, kepedulian serta kemandirian masyarakat dalam penanggulangan bencana khususnya dalam mitigasi, pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana sehingga dapat menurunkan risiko bencana itu sendiri meminimalisasikan korban baik luka-luka ataupun korban jiwa.

Selain itu, juga berguna mengurangi kerugian material, dapat mengelola aset agar tetap berfungsi selama terjadi bencana, dan mampu pulih dengan baik setelah terjadi bencana.

“Melalui kegiatan ini saya mengajak semua lapisan masyarakat khususnya kader PKK, Karangtaruna, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama yang mengikuti pelatihan ini, mulai saat ini dan seterusnya, mari sama-sama lebih peduli terhadap kebencanaan terutama terhadap hal-hal yang bisa mengakibatkan bencana. Mari kita bangun kemandirian dalam penanganan dan penanggulangan bencana karena kebencanaan adalah urusan bersama, yakin penanganan dan penanggulangan bencana tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja,” tandasnya.

Redaktur: Usep Mulyana