ARAHBICARA.COM – Direktur Umum dan Kepatuhan, Perumda BPR Sukabumi, Eka Jatnika, S.E., CBRD, menegaskan bahwa bulan Ramadan adalah waktu yang penuh keberkahan, rahmat, dan ampunan. Keistimewaan bulan ini begitu besar sehingga setiap amal kebaikan yang dilakukan akan dibalas dengan berlipat ganda.

Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan meningkatkan kualitas spiritual mereka agar dapat meraih keberkahan yang maksimal.

“Ramadan bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga merupakan ajang untuk melatih diri dalam mengendalikan hawa nafsu dan memperbaiki akhlak,” ujarnya, Rabu (5/3/2025).

Selama satu bulan penuh lanjut Eka, umat Islam diberi kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan meningkatkan ibadah seperti salat, membaca Alquran, serta memperbanyak sedekah. “Kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar dapat menjadi pribadi yang lebih baik setelah Ramadan berlalu,” tuturnya.

Selain aspek ibadah, Ramadan juga mengajarkan pentingnya muamalah atau hubungan sosial yang lebih baik. Sikap kepedulian terhadap sesama harus semakin ditingkatkan, baik melalui berbagi rezeki dengan mereka yang membutuhkan maupun dengan mempererat tali silaturahmi.

“Semangat kebersamaan dan tolong-menolong yang tumbuh di bulan Ramadan menjadi contoh nyata bagaimana Islam mengajarkan kehidupan sosial yang harmonis dan penuh kasih sayang,” tandasnya.

Dalam dunia kerja dan profesionalisme, nilai-nilai Ramadan juga dapat diimplementasikan. Kejujuran, disiplin, dan kerja keras menjadi bagian dari refleksi diri yang bisa diterapkan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam lingkungan pekerjaan.

“Seorang profesional yang menjalankan ibadah puasa dengan baik diharapkan dapat membawa semangat integritas dan etos kerja yang tinggi, sehingga memberikan manfaat tidak hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi perusahaan dan masyarakat,” tandasnya.

Disamping itu Ramadan adalah bulan untuk memperbaiki diri dan meningkatkan ketakwaan. Keberkahan yang melimpah, pahala yang berlipat, serta kesempatan untuk mendapatkan ampunan Allah harus menjadi motivasi utama dalam menjalani ibadah puasa.

“Dengan kesungguhan dan keikhlasan, bulan ini bisa menjadi momentum untuk menjadi pribadi yang lebih baik, baik dalam urusan ibadah maupun dalam kehidupan bermasyarakat,” ungkapnya.

Redaktur: Usep Mulyana