ARAHBICARA.COM – Dalam rangka mendorong optimalisasi pelaksanaan program pembangunan keluarga di tingkat desa dan kelurahan, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi menggelar kegiatan Pertemuan Penguatan Pokja Kampung Keluarga Berkualitas pada Jumat (25/5/2025).

Kepala DPPKB Kabupaten Sukabumi, Drs. Uus Pirdaus, MM, menegaskan bahwa Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) merupakan strategi penting dalam upaya mendekatkan berbagai program pembangunan kepada masyarakat, dengan tujuan utama meningkatkan kualitas hidup keluarga.

“Kampung Keluarga Berkualitas bukan sekadar program pengendalian penduduk atau KB, melainkan gerakan bersama yang menempatkan keluarga sebagai unit terkecil dan terpenting dalam pembangunan manusia Indonesia secara utuh,” tegasnya.

Dia juga menekankan pentingnya peran Kelompok Kerja (Pokja) di setiap Kampung KB. Menurutnya, Pokja adalah motor penggerak yang mengintegrasikan program-program dari berbagai sektor seperti kesehatan, pendidikan, hingga pemberdayaan ekonomi keluarga.

“Keberadaan dan penguatan Pokja menjadi kunci keberhasilan program ini. DPPKB berkomitmen untuk terus mendampingi dan memperkuat kapasitas mereka melalui bimbingan, monitoring, dan sinergi dengan lintas perangkat daerah serta mitra pembangunan,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut, turut dibahas salah satu program unggulan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yaitu Program DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) Program ini mengusung pendekatan berbasis keluarga dan komunitas dalam mengatasi masalah stunting.

“Program DASHAT adalah bagian dari upaya percepatan penurunan stunting yang inovatif, edukatif, dan berbasis komunitas. Intinya: lewat dapur sehat, kita bangun generasi yang kuat,” ujar Kepala DPPKB.

Ia menyampaikan bahwa dari total 386 desa di Kabupaten Sukabumi, sebanyak 211 desa telah ditetapkan sebagai lokus intervensi DASHAT, dan mengajak seluruh elemen untuk menyukseskan program ini bersama-sama.

Dalam kesempatan yang sama dia mengajak seluruh peserta untuk berkomitmen tidak hanya secara administratif, namun juga dengan semangat gotong royong dan kepedulian. “Saya berharap Kampung Keluarga Berkualitas bisa menjadi wajah nyata pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” tandasnya.

Redaktur: Usep Mulyana