ARAHBICARA.COM – Pemerintah Kabupaten Sukabumi menerima kunjungan tim evaluator dari UNESCO Global Geopark (UGGp) untuk melakukan revalidasi Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp), Senin (30/6/2025). Acara penyambutan berlangsung di Pendopo Sukabumi.
Tim evaluator yang berasal dari Tiongkok dan Slovenia ini datang untuk melihat langsung perkembangan CPUGGp dan mengevaluasi sejauh mana rekomendasi dari revalidasi sebelumnya sudah dijalankan.
Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Pusat Informasi Geologi (PIG) di Palabuhanratu. Tempat ini menjadi destinasi kedua setelah Pendopo. Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Arsip dan Perpustakaan, Yana, yang juga mengelola PIG, mengaku sudah dua bulan mempersiapkan segala sesuatunya.
“Kami siapkan semuanya, dari kebersihan, penyambutan tamu, sampai materi yang akan disampaikan,” ujar Yana.
Saat tiba di PIG, para evaluator disambut dengan makanan tradisional khas Sunda seperti combro, enye, dan minuman sari buah pala. Mereka langsung memberikan apresiasi positif.
Setelah itu, evaluator diajak melihat ruang Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA) yang dilengkapi alat peraga edukasi. Kebetulan saat itu sedang berlangsung kegiatan “Tandem Baper” alias “Tinggalkan Android Empat Jam Bareng Perpustakaan”.
Kunjungan dilanjutkan ke ruang utama PIG yang menampilkan informasi geologi Kabupaten Sukabumi, termasuk proses terbentuknya Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, serta kekayaan budaya dan hayatinya. Di akhir kunjungan, evaluator diajak menonton video keindahan geopark di ruang audio visual dan membaca di ruang baca.
Yana juga menyampaikan rencana ke depan bahwa PIG akan dikembangkan menjadi GLAM (Gallery, Library, Archive, and Museum) agar semakin menarik bagi wisatawan.
Kunjungan ini ditutup dengan pujian dari kedua evaluator.
“Kami berharap revalidasi ini berjalan lancar di semua titik, dan CPUGGp bisa kembali mendapatkan green card dari UNESCO. Kalau status ini tetap dipertahankan, kami yakin jumlah wisatawan akan meningkat dan berdampak positif bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Sukabumi,” tutup Yana.