ARAHBICARA.COM – Wali Kota H. Ayep Zaki dan Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana didampingi Plt Direktur RSUD R. Syamsudin S.H, Yanyan Rusyandi, secara resmi melakukan peletakan batu pertama renovasi Gedung Perawatan Pemenuhan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) di lingkungan RSUD R. Syamsudin S.H.
Acara ini juga dirangkaikan dengan persetujuan gambar perencanaan pembangunan Gedung Wellness Center yang akan dibangun di eks Gedung SDN Cikole, Jumat (11/4/2025).
Ayep mengatakan, renovasi Gedung KRIS ini merupakan langkah strategis untuk memenuhi persyaratan dari BPJS Kesehatan.
Wali Kota menegaskan, jika pembangunan tidak selesai hingga Juni, maka RSUD Bunut tidak lagi bisa melayani pasien BPJS. Apabila tidak dilakukan secepatnya, maka Pemda berpotensi kehilangan pendapatan lebih dari Rp300 miliar per tahun.
“Sebagai Wali Kota, saya ambil langkah cepat. Ini kerja saya sejak penetapan KPU pusat pada bulan Desember. Kita gunakan fasilitas perbankan dari BJB, sehingga hari ini peletakan batu pertama bisa dilaksanakan,” kata Ayep Zaki.
Targetnya, pada bulan Juni nanti RSUD R. Syamsudin S.H sudah memiliki gedung baru yang sesuai standar KRIS, sebagai dasar kelanjutan kerja sama dengan BPJS dan upaya menormalkan ruangan pelayanan sesuai regulasi.
Selain ruang rawat inap standar, dalam pengembangan ini juga akan dibangun unit Medical Check Up (MCU) untuk melayani general check up sekitar 15.000–30.000 pasien per tahun.
Jika setiap layanan dihitung sebesar Rp500.000, maka terdapat potensi pemasukan sebesar Rp15 miliar per tahun, yang dinilai mampu memperkuat keuangan rumah sakit.
Tak hanya itu, area food court juga akan disiapkan bagi para pedagang sebagai bagian dari lini bisnis RSUD Bunut. Juga direncanakan pembangunan Klinik Pratama yang akan melayani masyarakat yang tidak dapat ditangani oleh RSUD karena tidak memenuhi standar penyakit yang disyaratkan oleh BPJS.
“Inilah kerja nyata. Ini bukan utak-atik omongan, tapi utak-atik kerjaan. Lebih baik datang, klarifikasi dan bicarakan bareng-bareng. Kalau hanya pintar bicara, jadi sastrawan atau budayawan saja,” ujar Wali Kota.
Ia menekankan bahwa langkah-langkah pembangunan ini murni untuk kepentingan pelayanan masyarakat, bukan untuk kepentingan politik. Fokus utamanya adalah peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), penguatan BUMD dan pengelolaan BLUD.
“Hari ini saya bekerja untuk ke depan, bukan menelisik ke belakang. Tapi data-data yang saya miliki akan saya gunakan untuk memperbaiki masa depan,” pungkasnya.
Wali Kota pun berharap pembangunan ini menjadi awal keberkahan dan keselamatan untuk Kota Sukabumi. Ia juga menyampaikan bahwa pejabat daerah yang tidak lagi sejalan dengan visi dan misinya lebih baik secara terbuka menyatakan mundur demi kepentingan masyarakat.
Redaktur: Usep Mulyana