ARAHBICARA.COM – Dalam upaya memperkuat sistem pengelolaan alat dan obat kontrasepsi (Alokon) secara digital, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi bekerja sama dengan Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat menggelar Pendampingan Input Stok Awal Alokon pada Aplikasi SIRIKA-SIGA.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari di Aula DPPKB Kabupaten Sukabumi, Jalan Pelabuhan II Km. 05 No. 171, Cipanengah, Kecamatan Lembursitu, ini diikuti oleh operator SIRIKA dari berbagai fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes), petugas lapangan KB (PKB/PLKB), serta perwakilan dari 32 kecamatan di Kabupaten Sukabumi.

Pendampingan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Nomor B-1332/KB.06.02/J10/2025 tanggal 3 Oktober 2025, tentang pelaksanaan input stok awal Alokon di aplikasi SIRIKA-SIGA. Berdasarkan data per 23 September 2025, capaian input stok awal Alokon di Kabupaten Sukabumi baru mencapai 8,75%, atau hanya 7 Fasyankes dari total seluruh fasilitas pelayanan KB.

Kepala Bidang KB DPPKB Kabupaten Sukabumi, H. Feri Budiman, menjelaskan bahwa kegiatan ini digelar sebagai bentuk pendampingan teknis dan penguatan kapasitas petugas lapangan dalam memanfaatkan sistem digital untuk pengelolaan logistik Alokon.

“Seluruh proses pencatatan dan pelaporan stok Alokon kini diarahkan melalui aplikasi SIRIKA-SIGA agar data lebih valid, cepat diperbarui, dan bisa dipantau secara terintegrasi antara pusat dan daerah,” ujarnya, Rabu (15/10/2025).

Menurut Feri, digitalisasi sistem pengelolaan Alokon bukan hanya sekadar mengikuti perkembangan teknologi, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi distribusi alat kontrasepsi di lapangan.

“Dengan sistem manual, risiko keterlambatan dan ketidaksesuaian data masih cukup tinggi. Melalui aplikasi ini, semua informasi stok bisa dilihat secara real time oleh berbagai pihak, termasuk BKKBN dan DPPKB,” lanjutnya.

Para peserta dalam kegiatan ini diwajibkan membawa laptop dan dokumen Berita Acara Stok Opname Alokon yang telah ditandatangani pejabat berwenang sebagai dasar verifikasi data selama proses input berlangsung. Tim pendamping dari DPPKB dan BKKBN Jawa Barat turut memberikan arahan langsung tentang tata cara penginputan, validasi data, hingga troubleshooting aplikasi.

Kegiatan pendampingan ini diharapkan mampu mempercepat implementasi aplikasi SIRIKA-SIGA di seluruh wilayah Kabupaten Sukabumi, sekaligus meningkatkan kesadaran para petugas lapangan akan pentingnya akurasi data logistik.

“Target kami bukan hanya meningkatkan capaian input, tetapi juga membangun budaya kerja berbasis data dan teknologi. Dengan begitu, pelayanan KB di daerah bisa lebih cepat, efisien, dan tepat sasaran,” pungkasnya.

Dengan terlaksananya pendampingan ini, DPPKB Kabupaten Sukabumi optimistis bahwa sistem pengelolaan Alokon akan semakin kuat dan terukur, sejalan dengan visi BKKBN dalam mewujudkan layanan Keluarga Berencana yang profesional, terintegrasi, dan berdaya guna melalui transformasi digital.

Reporter: Jowel || Redaktur: Rsd.