ARAHBICARA.COM,– Di saat banyak SMA swasta di Jawa Barat menghadapi krisis akibat kebijakan Gubernur Jawa Barat (Jabar) terkait dengan penerimaan hingga 50 siswa per rombongan belajar (rombel), di SMA Negeri.

SMA Plus Al-Hasibiyah justru mencetak prestasi mengejutkan. Sekolah yang berlokasi di Jalan Taman Pendidikan, Kampung Bojonghaur, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi ini sukses meraih jumlah siswa baru dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

“Tahun lalu kita hanya menerima 34 siswa, namun tahun ini melonjak drastis menjadi 68 siswa,” ungkap Kepala SMA Plus Al-Hasibiyah, Dede Isnandar, Selasa (15/7/2025).

Dede mengaku sempat pesimis mencapai target 70 siswa karena dampak dari kebijakan penerimaan siswa SMAN. Namun, dengan kerja keras para guru dan strategi jemput bola, sekolah ini berhasil menarik minat masyarakat.

“Alhamdulillah, usaha kami untuk memperkenalkan program unggulan sekolah membuahkan hasil,” tambahnya.

Di tempat terpisah, Guru sekaligus Ketua SPMB SMA Plus Al-Hasibiyah, Ardiyanto, menuturkan bahwa pihaknya aktif menyisir lulusan SMP dan MTs yang belum melanjutkan pendidikan dengan berkoordinasi langsung ke bagian tata usaha sekolah asal para siswa tersebut.

“SMA Plus Al-Hasibiyah menawarkan berbagai program unggulan tanpa biaya tambahan. Seperti pelatihan menjahit, tata boga, dan servis motor, yang dilaksanakan bekerja sama dengan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) terdekat. Selain itu, sekolah ini juga memberikan beasiswa pendidikan gratis bagi siswa kurang mampu,” jelas Ardiyanto.

Ia menejelaskan, tidak hanya fokus pada pendidikan akademik dan keterampilan, SMA Plus Al-Hasibiyah juga aktif di bidang seni. “Sekolah ini menjadi langganan penampil paduan suara dalam acara resmi Kecamatan Lengkong,” tuturnya.

“Bahkan, lagu Mars Lengkong ciptaan Deni (guru seni) dan Hymne Lengkong karya Dede Isnandar, MH (kepala sekolah), menjadi identitas musikal Kecamatan Lengkong,” tambahnya.

Keberhasilan SMA Plus Al-Hasibiyah menjadi bukti bahwa strategi pendidikan berbasis pendekatan langsung dan program inovatif masih menjadi daya tarik di tengah persaingan ketat dunia pendidikan.