ARAHBICARA.COM – Perkembangan laju investasi dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Kota Sukabumi, melonjak cukup signifikan. Pasalnya, berdasarkan data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Sukabumi, sepanjang 2023, perolehan dari investasi yang masuk mencapai Rp1,551,576,344,548.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Penanaman Modal pada DPMPTSP Kota Sukabumi, Teten Agus Sugihan, Jumat (12/1/2024).
“Dengan tingginya angka investasi dan PMDN mendorong tingkat penyerapan tenaga kerja. Perolehan PMDN dan investasi yang masuk ke Kota Sukabumi dari Januari hingga Desember 2023, menunjukan arah positif,” kata dia.
Lebih lanjut Teten menjelaskan, dari jumlah perolehan tersebut mampu menyerap tenaga kerja sebanyak -21. 629 orang dengan jumlah perusahaan mencapai 8.483. Di dalamnya terdiri dari Perusahaan Kecil (PK) 225, Perusahaan Menengah (PM) 53, Perusahaan Besar (PB) 18 dan Mikro 8.187.
“Adanya investasi, tentu saja berdampak kepada perekrutan tenaga kerja. Meskipun, dalam setahun ini hanya menyerap puluhan ribu saja,” ujarnya.
Kendati demikian, Kota Sukabumi sendiri hanya bisa ditempati oleh industri non polutan, serta sektor industri pengolahan berskala kecil dan menengah, namun pihaknya tetap terus menginformasikan seputar potensi-potensi investasi di Kota Sukabumi.
“Berdasarkan data yang ada, wilayah Baros, Cibeureum, dan Lembursitu (Bacile). “Investasi di Kota Sukabumi itu masih didominasi oleh jasa dan perdagangan. Salah satunya properti,” jelasnya.
Apabila dilihat perkembang investasi dan PMDN di semester I (satu) 2023 terangnya, dari tujuh Kecamatan yang ada, Cikole merupakan peringkat pertama dalam realisasi PMDN dengan ratio mencapai 27.90 persen, disusul oleh Kecamatan Citamiang, Gunungpuyuh, Warudoyong, Baros, Cibeureum dan Lembursitu.
“Kecamatan Cikole juga peringkat pertama dalam penyerapan tenaga kerja yang mencapai 3,036 orang, disusul oleh Citamiang sebanyak 2,394 orang, Gunungpuyuh dengan 1,235 orang, Cibeureum 1,023 orang, Warudoyong 1,194 orang, Baros 896 orang, dan Lembursitu 855 orang,” katanya.
Masih kata Teten, untuk sektor yang diminati para investor dalam merealisasikan kegiatan usahanya, yakni sektor perdagangan yang paling diminati, kemudian jasa pariwisata, perindustrian, pekerjaan umum dan perumahan rakyat, dan terkahir jasa kesehatan.
“Tapi, untuk jumlah proyeknya sektor perindustrian urutan pertama dengan jumlah proyek mencapai 1.936, kemudian perdagangan hanya 933 proyek, jas pariwisata 518 proyek, pekerjaan umum dan perumahan rakyat hanya 266, dan perdagangan sebanyak sebanyak 174 proyek,” bebernya.
Tapi yang jelas ujarnya, pihaknya akan terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, ataupun pelaku investasi. Terutama seiring dengan adanya sistem One Single Submission (OSS).
Pasalnya, OSS itu bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan mempermudah perizinan berusaha, khusunya di Kota Sukabumi. Selain itu juga, upaya pemerintah dalam menyederhanakan perizinan berusaha dan menciptakan model pelayanan perizinan terintegrasi yang cepat, murah dan mudah.
“Bagaimanapun juga pelayanan yang pertama harus dioptimalkan kepada masyarakat ataupun kepada pelaku investasi. Sebab, adanya kegiatan investasi akan berdampak kepada lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD),” ujarnya.
Redaktur: Usep Mulyana