ARAHBICARA.COM – Suhu politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi yang akan diselenggarakan pada 27 November 2024 mulai menghangat. Berbagai isu dan perbincangan terkait calon Bupati dan Wakil Bupati pun semakin ramai.

Menyikapi hal tersebut, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi, H. Ujang Hamdun, memberikan pandangannya mengenai calon pemimpin yang diinginkan masyarakat Sukabumi. Menurutnya, pemimpin yang baik harus memiliki empat sifat dasar, yaitu sidik, amanah, fathonah, dan tablig.

H. Ujang Hamdun mengungkapkan kepada Radar Sukabumi bahwa, menjelang Pilkada, setiap calon pemimpin harus mencerminkan sifat-sifat tersebut agar dapat membawa Kabupaten Sukabumi ke arah yang lebih baik.

“Pemimpin yang baik harus memiliki empat sifat tersebut, agar dapat memimpin dengan bijak dan penuh tanggung jawab. Sifat sidik artinya harus jujur, amanah berarti dapat dipercaya, fathonah artinya cerdas dan bijaksana, serta tablig yang berarti mampu menyampaikan dan mengkomunikasikan gagasan dengan baik,” jelasnya, Selasa (20/7/2024).

Terkait dengan siapa calon yang tepat untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati, H. Ujang Hamdun mengungkapkan bahwa saat ini terdapat beberapa figur yang berkembang di masyarakat. Ia menilai semua calon yang ada saat ini memiliki niat baik untuk mengabdikan diri demi kemajuan Kabupaten Sukabumi.

“Saya rasa yang berkembang saat ini, semuanya baik dan semuanya kader bangsa. Mereka ingin mengabdikan diri untuk Sukabumi,” katanya. Ia menambahkan bahwa MUI Kabupaten Sukabumi mendukung siapapun yang ingin berpartisipasi dalam Pilkada 2024, asalkan calon tersebut adalah warga negara Indonesia yang memenuhi persyaratan.

Namun, H. Ujang Hamdun juga berharap agar dalam perhelatan Pilkada mendatang, ada calon yang benar-benar berasal dari Kabupaten Sukabumi. Ia percaya bahwa pemimpin yang berasal dari daerah tersebut akan lebih mengenal dan memahami kebutuhan masyarakat setempat. “Harapan saya, ada calon-calon yang asli putra daerah Sukabumi. Mereka pasti lebih tahu dan mengenal Sukabumi dengan baik,” tambahnya.

Meski begitu, ia juga menyadari bahwa saat ini belum terlihat secara jelas siapa calon yang benar-benar berasal dari kader lokal Sukabumi. “Saya rasa alangkah indahnya jika ada calon yang murni dari kader Kabupaten Sukabumi. Partai politik juga seharusnya merespons dengan maksimal dalam mencalonkan kader asli daerah ini,” ujar H. Ujang Hamdun.

Dalam kesempatan ini, H. Ujang Hamdun juga memberikan pesan kepada masyarakat Sukabumi menjelang Pilkada 2024. Ia mengingatkan agar pemilu dijadikan sebagai ajang untuk membangun gagasan dan ide-ide yang baik bagi kemajuan daerah.

Selain itu, perbedaan pilihan dalam pemilu harus dipandang sebagai suatu rahmat yang memperkaya pemikiran dan pendidikan politik masyarakat. “Perbedaan pandangan harus dijadikan sebagai rahmat. Hal ini akan menjadi khasanah pemikiran dan edukasi politik bagi masyarakat. Pemilu harus dijalankan dengan cara musyawarah untuk mencapai kemaslahatan bersama,” tandasnya.

Redaktur: Usep Mulyana