ARAHBICARA.COM – Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, H. Ade Suryaman, SH., MM., menghadiri Rapat Koordinasi Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Produksi dan Pantauan Harga Komoditas Kabupaten Sukabumi (SIPANTAU). Kegiatan berlangsung di Pendopo Sukabumi, Selasa (18/11/2025).
Aplikasi SIPANTAU merupakan sistem yang dirancang untuk menjawab tantangan inflasi pangan di Kabupaten Sukabumi melalui pemantauan data secara lebih akurat dan terintegrasi.
Pada sesi awal, Staf Pengajar Departemen Fakultas Teknik Elektro Universitas Brawijaya, Ir. Nurassa’adah, MT., memaparkan bahwa SIPANTAU dikembangkan menggunakan algoritma random forest dengan pendekatan multivariabel.
Teknologi ini bertujuan memprediksi potensi inflasi pangan sekaligus memberikan gambaran kondisi harga dan produksi komoditas secara lebih cepat dan presisi.
Menurut Ir. Nurassa’adah, SIPANTAU diharapkan mampu membantu pemerintah daerah dalam mengambil kebijakan berbasis data, sehingga pengendalian inflasi dapat dilakukan lebih efektif. Selain itu, aplikasi ini dirancang agar mudah diakses oleh petugas lapangan sehingga proses pelaporan dan pemantauan dapat dilakukan secara real time.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Sukabumi, H. Ade Suryaman, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan melalui pemanfaatan teknologi informasi. Ia menegaskan bahwa keberadaan aplikasi SIPANTAU menjadi bagian penting dari upaya memperkuat transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah.
“Kami berharap SIPANTAU dapat menjadi salah satu solusi yang mampu meningkatkan efektivitas pengendalian inflasi sekaligus menghadirkan data yang akurat bagi pemerintah dan masyarakat. Terima kasih kepada Universitas Brawijaya yang telah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam pengembangan aplikasi ini,” ujarnya.
Dengan adanya aplikasi ini, Pemerintah Kabupaten Sukabumi optimis pemantauan data produksi dan harga komoditas akan semakin terstruktur, modern, dan adaptif terhadap perubahan kondisi ekonomi di daerah.
Reporter: Jowel.
Redaktur: Rsd.

