ARAHBICARA.COM – Kabid Sarana Distribusi dan Stabilisasi Harga Bapokting, Ujang Zulkifli, mengatakan, satu bulan menjelang bulan suci Ramadhan, harga-harga bahan kebutuhan pokok dan penting (Bapokting) masih aman terkendali. Kalau pun ada kenaikan harga pada beberapa jenis komoditi, tidak terlalu signifikan.

“Berdasarkan hasil pemantauan, harga-harga masih normal dan tidak terlalu bergejolak. Jika bahan dasar naik, contoh cabe, untuk sambal. Kebutuhan itu tetap pada kondisi-kondisi tertentu sementara suplai terbatas, maka otomatis harga naik. Teori ekonominya seperti itu,” kata Ujang, Selasa (6/2/2024).

Contoh lainnya kata dia, jika salah satu bahan dasar naik seperti bensin maka akan berpengaruh  pada rantai distribusi. Namun untuk saat ini dipastikan tidak ada kenaikan yang signifikan seiring pergerakan harga-harga Bapokting.

Masih kata dia, kenaikan pada harga-harga kebutuhan pokok biasa terjadi pada momen-momen tertentu seperti saat menghadapi hari-hari besar keagamaan seperti puasa lebaran dan kondisi-kondisi tertentu baik bencana alam.

Dia menambahkan, secara nasional ada tiga jenis komoditi yang mengalami kenaikan salah satunya beras. Dimana hari ini terjadi keterlambatan panen. Dengan demikian suplai akan kurang. Sehingga pemerintah menempuh melakukan kebijakan import. Sementara suplai itu dikuasai Bulog untuk
menstabilkan harga.

Kedua jelasnya adalah cabe merah. Tingginya harga cabe disebabkan beberapa faktor satu diantaranya adalah terdampak cuaca sehingga banyak petani merugi dan hasil panennya berkurang.

Ketiga adalah bawang merah. ET misalnya Rp70 ribu kenaikannya paling jadi Rp80 ribu.
Jika tak terkendali harga akan mendorong koefisien kenaikan harga. Sukabumi ini masih terkendali masih di bawah 3. Kalau 3+1 itu kan berati sudah naik. Target inflasi itu 3+1 dan 3-1,” terangnya.

Redaktur: Usep Mulyana