ARAHBICARA.COM – Pemerintah Kabupaten Sukabumi merilis Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (RLPPD) Tahun 2024 yang memuat capaian kinerja pemerintah selama satu tahun anggaran.

Laporan tersebut disampaikan kepada masyarakat bersamaan dengan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) yang diajukan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Jawa Barat.

Hal itu sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Laporan itu wajib disampaikan setiap tahun paling lambat tiga bulan setelah tahun anggaran berakhir.

Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat dengan luas 4.162 km² atau 11,21% dari luas Jawa Barat dan 3,01% dari luas Pulau Jawa. Selain itu Kabupaten ini memiliki 47 kecamatan, 381 desa, dan 5 kelurahan.

Secara geografis, wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Bogor di utara, Samudera Hindia di selatan, Kabupaten Lebak (Banten) di barat, serta Kabupaten Cianjur di timur.

Dalam aspek pembangunan manusia, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sukabumi mengalami tren positif dalam periode 2020-2024. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2025 menunjukkan bahwa meskipun IPM terus meningkat.

Faktor utama yang memengaruhi peningkatan IPM adalah pertumbuhan sektor pendidikan dan kesehatan. Selain itu, rata-rata lama sekolah di Kabupaten Sukabumi juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Tren ini menunjukkan adanya perbaikan akses pendidikan, meskipun masih terdapat ketimpangan antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Tantangan utama yang dihadapi pemerintah adalah pemerataan fasilitas pendidikan di daerah terpencil serta peningkatan kualitas tenaga pendidik.

Dari segi iklim, Kabupaten Sukabumi tergolong wilayah tropis dengan suhu rata-rata 25°C – 30°C dan curah hujan tahunan 2.500-3.000 mm. Wilayah ini memiliki tipe iklim B (basah) yang cocok untuk sektor pertanian.

Lalu bicara Topografi wilayah Sukabumi sangat variatif, mulai dari dataran rendah hingga daerah pegunungan dengan kemiringan tanah datar hingga sangat curam, dengan rata-rata kemiringan 18,6%.

Struktur geologi wilayah ini terbagi menjadi zona utara yang subur dengan tanah latosol, andosol, dan regosol, serta zona selatan yang lebih berbukit dengan tanah laterit, grumosol, podzolik, dan alluvial.

Zona utara banyak dimanfaatkan untuk perkebunan dan persawahan, sementara zona selatan lebih cocok untuk pertanian lahan kering dan kehutanan. Selain itu, banyak ditemukan mata air yang muncul di lembah dan kaki bukit akibat adanya lapisan batuan kedap air.

Kabupaten Sukabumi juga memiliki enam Daerah Aliran Sungai (DAS) utama, yaitu DAS Cimandiri, DAS Ciletuh, DAS Cipelang, DAS Cikaso, DAS Cibuni, dan DAS Cibareno. Sungai-sungai ini berperan penting dalam sektor pertanian, perikanan, serta penyediaan air bersih bagi masyarakat.

Selain fokus pada pembangunan manusia dan infrastruktur, Pemkab Sukabumi juga memperhatikan risiko bencana yang tinggi, terutama tanah longsor dan erosi di beberapa wilayah berbukit.

Pemerintah terus meningkatkan program mitigasi bencana melalui penghijauan, konservasi lahan, dan pengelolaan DAS agar risiko bencana dapat diminimalisir.

Dengan capaian yang telah diraih, Pemerintah Kabupaten Sukabumi menargetkan peningkatan di berbagai sektor, terutama pemerataan akses pendidikan, kesehatan, serta pembangunan infrastruktur yang lebih merata.

Melalui RLPPD ini, masyarakat dapat melihat perkembangan daerah dan berpartisipasi dalam mendukung pembangunan Kabupaten Sukabumi yang lebih maju.

Direktur: Usep Mulyana