ARAHBICARA.COM – Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji menyatakan bahwa sebuah survei menunjukkan bahwa Indeks Kebahagiaan Warga Kota Sukabumi meningkat. Ini membuktikan bahwa meskipun beberapa bulan terakhir Kota Sukabumi terus melanda, warga Kota Sukabumi memiliki tingkat kebahagiaan yang meningkat.
Hal itu disampaikan Kusmana saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan Cibeureumhilir, Kecamatan Cibeureum, digelar di Aula Kelurahan Cibeureumhilir pada Senin, 16 Desember 2024.
Kegiatan ini dihadiri oleh Camat Cibeureum Yanwar Ridwan, Lurah Cibeureumhilir Suhendar, Bappeda Kota Sukabumi, serta Ketua RT dan RW, LPM, BKM, Karang Taruna, Kepala Puskesmas, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan perwakilan SKPD berjumlah 50 orang,
“Perlu saya sampaikan bahwa Indeks Kebahagiaan Kota Sukabumi mengalami peningkatan. Ini membuktikan meskipun Kota Sukabumi pernah dilanda bencana, kondisi tersebut tidak menghalangi kemajuan, dan optimisme terhadap masa depan kota tetap tinggi,” ujarnya.
Dalam konteks Musrenbang, dia juga menekankan pentingnya keseimbangan antara usulan pembangunan fisik dan non-fisik dalam Musrenbang, serta kebutuhan untuk meningkatkan daya beli masyarakat melalui usulan non-fisik yang dapat mengurangi angka pengangguran.
Musrenbang kali ini bertujuan untuk menentukan usulan pembangunan skala prioritas di Kelurahan Cibeureumhilir. Dalam prosesnya, setiap usulan pembangunan akan diranking untuk memastikan realisasi yang tepat sasaran.
Selain itu, beberapa rencana pembangunan yang tertunda sebelumnya diharapkan bisa segera terealisasi pada tahun depan. Kusmana juga mengingatkan bahwa THL (Tenaga Harian Lepas) yang bekerja di kelurahan akan dihentikan tahun depan, sebagai bagian dari penataan anggaran daerah yang lebih efisien.
Sementara itu Camat Cibeureum Yanwar Ridwan menjelaskan, Musrenbang adalah sarana untuk mengajukan aspirasi secara bottom-up dari masyarakat, dan menjadi bagian penting dalam pengembangan wilayah perkotaan, khususnya karena pusat pemerintahan Kota Sukabumi akan dipindahkan ke Kecamatan Cibeureum.
Yanwar juga menyampaikan bahwa dengan bertumbuhnya perumahan di Cibeureumhilir, perlu perhatian khusus terhadap masalah kebencanaan, seperti banjir, serta masalah kesehatan seperti angka stunting yang masih tinggi di wilayah tersebut.
Pada kesempatan yang sama Lurah Cibeureumhilir Suhendar juga, angka stunting di wilayahnya sudah jauh berkurang. Selain itu terkait Banjir kata dia, daerah rawan terletak di RW 06.
“Itu kan tanah milik PJKA yang harusnya kosong kini sudah banyak berdiri bangunan. Secepatnya kami akan menghubungi PJKA untuk tidak mengizinkan mendirikan bangunan di atas tanah miliknya,” tegas dia.
Melalui renbug warga ujarnya masyarakat telah menyampaikan berbagai usulan termasuk pembangunan drainase untuk menanggulangi bencana banjir di masa depan.
Dia juga menyampaikan bahwa dana P2RW (Peningkatan Perumahan dan Rumah Warga) baik untuk pembangunan fisik maupun non-fisik telah disalurkan.
Pembangunan yang dilakukan diharapkan bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kelurahan Cibeureumhilir dan mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal. Dalam hal pembangunan fisik, proyek seperti pertaludan dan infrastruktur lainnya harus direncanakan secara matang agar hasilnya optimal dan terkonsep dengan baik.
Redaktur: Usep Mulyana