ARAHBICARA.COM – Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Assalam Putri, yang berlokasi di Desa Sukaharja, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, menggelar acara silaturahmi dan malam panggung gembira, Sabtu (19/10/2025). Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mempererat tali silaturahmi dan menumbuhkan semangat kebersamaan.

Acara yang dibagi dua sesi ini dimulai pada pagi hari pukul 07.30 hingga 10.30 WIB dan dilanjutkan pada malam hari pukul 19.30 hingga 22.45 WIB. Kkegiatan itu diikuti kurang lebih 1.700 peserta, yang terdiri dari santri, wali santri, serta tamu undangan dari berbagai unsur pemerintahan, tokoh masyarakat.

Pimpinan Pondok Pesantren Modern Assalam Putri, K.H. Encep Hadiana, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan momentum penting untuk memperkuat hubungan kekeluargaan antara pesantren, masyarakat, dan para pemangku kebijakan di Kabupaten Sukabumi.

“Acara silaturahmi dan malam panggung gembira ini menjadi ajang mempererat hubungan antara santri, wali santri, serta masyarakat. Kami ingin menumbuhkan semangat kebersamaan dan rasa syukur atas perjalanan pendidikan di pesantren ini,” ujar K.H. Encep Hadiana, Sabtu (18/10/2025).

K.H. Encep menambahkan, kegiatan ini juga menjadi sarana bagi para santri untuk menyalurkan kreativitas serta menunjukkan potensi mereka di bidang seni dan budaya yang bernuansa Islami.

“Panggung gembira bukan sekadar hiburan, tetapi media pembentukan karakter dan penguatan nilai-nilai Islami. Melalui kegiatan ini, kami berharap santri semakin percaya diri, berakhlak mulia, dan mencintai kebudayaan yang berlandaskan nilai agama,” ungkapnya.

Acara tersebut turut dihadiri oleh sejumlah tamu kehormatan, di antaranya Dandim 0622/Kabupaten Sukabumi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, unsur Forkopimcam, Kepala Desa Sukaharja, serta para wali santri.

Beragam penampilan dari para santri memeriahkan suasana malam panggung gembira, mulai dari drama islami, musik nasyid, puisi religi, hingga tarian tradisional yang dikemas secara edukatif dan penuh nilai moral.

“Kami ingin pesantren menjadi tempat yang tidak hanya menanamkan ilmu agama, tapi juga ruang bagi santri untuk berkembang dalam hal kreativitas, sosial, dan spiritual,” tutup K.H. Encep Hadiana.

 

(Rds)