ARAHBICARA.COM – Pemerintah Kabupaten Sukabumi kembali melakukan rotasi dan pengisian jabatan strategis di lingkungan pemerintah daerah. udiantaranya pelantikan Nunung Nurhayati jadi Kepala Dinas, kemudian Nuryamin yang asalnya Sekdis DPMD kini jadi sekdis Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi.

Pelantikan tersebut berlangsung di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Sukabumi, dan dipimpin langsung oleh Bupati Sukabumi H. Asep Japar, Rabu (8/10/2025).

Dalam sambutannya, Bupati Sukabumi menyampaikan apresiasi serta harapan besar terhadap pejabat yang baru dilantik, termasuk Nunung Nurhayati. Menurutnya, isu lingkungan hidup saat ini menjadi tantangan yang memerlukan langkah cepat, inovatif, dan kolaboratif.

“Kepala Dinas Lingkungan Hidup memiliki peran sentral dalam menjaga keseimbangan ekosistem di daerah kita. Saya berharap Ibu Nunung mampu melanjutkan berbagai program lingkungan yang telah berjalan, sekaligus menghadirkan terobosan baru dalam penanganan sampah, penghijauan, dan pengendalian pencemaran,” ujar Bupati Asep Japar.

Usai dilantik, Nunung Nurhayati bersama Nuryamin menyampaikan rasa syukur dan komitmennya untuk bekerja secara maksimal dalam mewujudkan Kabupaten Sukabumi yang bersih, hijau, dan lestari. Ia menegaskan bahwa program lingkungan tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan semua pihak.

“Kami akan memperkuat kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah kecamatan dan desa hingga komunitas peduli lingkungan. Fokus utama kami ke depan adalah peningkatan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah berbasis sumber serta pelestarian kawasan hijau,” tutur Nunung.

Lebih lanjut, Nunung juga menyoroti pentingnya inovasi dalam sistem pengelolaan lingkungan berbasis digital. Ia berencana memperluas pemanfaatan aplikasi pelaporan cepat untuk penanganan lingkungan, sehingga respon terhadap aduan masyarakat dapat dilakukan lebih efektif.

Selain itu, DLH di bawah kepemimpinannya juga akan memperkuat penanaman pohon massal, pengembangan taman kota, dan pengelolaan bank sampah terpadu di setiap kecamatan.

“Kita ingin lingkungan hidup bukan hanya menjadi urusan pemerintah, tetapi menjadi budaya masyarakat Sukabumi. Menjaga lingkungan berarti menjaga masa depan,” tambahnya.

Reporter: Jowel || Redaktur: Rsd.