ARAHBICARA.COM – Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi, KH. Ujang Hamdun, yang juga dikenal sebagai Ketua Yayasan Al-Rahimiyah di Desa Cikahuripan, Kecamatan Kadudampit, akhirnya memberikan klarifikasi terkait spekulasi yang beredar mengenai dirinya yang akan maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi pada 2024.
Berita yang beredar di kalangan masyarakat dan media sosial menyebutkan bahwa KH. Ujang Hamdun akan menjadi calon Bupati atau Wakil Bupati, namun ia dengan tegas membantah rumor tersebut.
Klarifikasi tersebut disampaikan KH. Ujang Hamdun setelah dirinya dikabarkan melakukan pertemuan dengan beberapa tokoh politik nasional, termasuk Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), H. Ahmad Syaikhu, di Jakarta pada 30 Juli 2024.
Pertemuan tersebut sempat menimbulkan spekulasi, terutama karena foto-foto yang beredar memperlihatkan KH. Ujang Hamdun dengan Asep Japar, salah satu nama calon Bupati Sukabumi. Namun, KH. Ujang Hamdun menegaskan bahwa pertemuan tersebut tidak ada kaitannya dengan politik.
Menurut KH. Ujang Hamdun, pertemuan dengan Ustadz Syaikhu lebih bersifat pribadi dan rutin sebagai bagian dari hubungan guru dan murid, bukan dalam konteks pembicaraan politik.
“Kami sering berbincang soal masalah keagamaan dan kemasyarakatan. Tidak ada pembicaraan soal Pilkada atau politik,” jelasnya. Ia menambahkan, dalam pertemuan tersebut, banyak nasihat yang diterima terkait peran hidup dan manfaat bagi umat, Minggu (4/8/2024).
Selain itu, KH. Ujang Hamdun mengungkapkan bahwa dirinya lebih fokus pada tugas keagamaan dan dakwah. Ia mengungkapkan bahwa dalam kesempatan itu, ia juga meminta saran dan koreksi dari Ustadz Syaikhu terkait buku yang baru saja ia tulis, yang berjudul Rauha.
Buku tersebut membahas berbagai topik keagamaan, seperti aqidah, fiqih, wirid, doa, sholawat, dan dzikir, dengan tujuan untuk mempermudah pembaca memahami bahasa Arab dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Menanggapi spekulasi yang menyebut dirinya akan dicalonkan dalam Pilkada, KH. Ujang Hamdun menegaskan bahwa ia tidak bersedia untuk maju sebagai calon Bupati ataupun Wakil Bupati Kabupaten Sukabumi. Ia menyampaikan bahwa ada beberapa pihak yang mendorongnya untuk maju, bahkan menyarankan untuk disandingkan dengan salah satu calon Bupati.
Namun ia lebih memilih untuk tetap fokus pada urusan keummatan dan lembaga pendidikan yang dipimpinnya. “Saya lebih memilih untuk menjadi ustadz kampung saja,” ungkapnya dengan tegas.
Berkat klarifikasi ini, KH. Ujang Hamdun berharap masyarakat dapat memahami bahwa niatnya adalah untuk terus berkontribusi dalam bidang keagamaan dan pendidikan, bukan dalam ranah politik. Ia menegaskan bahwa meskipun dirinya dihormati banyak pihak.
“Saya tetap akan mengabdikan diri pada tugas dakwah dan pelayanan umat. Dengan demikian, ia menutup spekulasi terkait pencalonannya dalam Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 yang telah menjadi pembicaraan publik,” ujarnya.
Redaktur: Usep Mulyana