ARAHBICARA.COM – Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi memastikan ketersediaan daging sapi dan ayam tetap mencukupi menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2025.
Kepala Dinas Peternakan, Drh. Asep Kurnadi, menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan peternak dan pedagang untuk menjaga kelancaran distribusi daging di pasar-pasar tradisional.
Hasil pemantauan saat mendampingi Bupati Sukabumi di Pasar Cisaat Kabupaten Sukabumi, Selasa (11/03/2025), stok masih aman.
Menurut Drh. Asep Kurnadi, harga daging sapi saat ini masih berada di angka Rp130.000 per kilogram, sementara daging ayam dijual dengan harga Rp36.000 per kilogram.
“Walaupun harga daging masih dalam batas wajar, pihaknya tetap mewaspadai kemungkinan kenaikan harga akibat meningkatnya permintaan menjelang Lebaran,” kata Asep.
Untuk itu kata dia, Dinas Peternakan terus melakukan pemantauan guna menghindari kelangkaan pasokan yang dapat memicu lonjakan harga.
Selain memastikan ketersediaan dan stabilitas harga, Dinas Peternakan juga melakukan pengawasan terhadap kualitas daging yang beredar di pasaran.
Pemeriksaan kesehatan hewan sebelum pemotongan menjadi prioritas utama guna memastikan daging yang dikonsumsi masyarakat bebas dari penyakit.
“Langkah ini diambil sebagai bentuk perlindungan konsumen serta untuk menjaga keamanan pangan selam,” ujarnya
Pemerintah Kabupaten Sukabumi juga terus berupaya menjalin komunikasi dengan distributor dan pelaku usaha di sektor peternakan agar suplai daging tetap lancar.
Jika terjadi peningkatan permintaan yang signifikan, langkah antisipatif akan segera diambil untuk menjaga keseimbangan antara ketersediaan dan harga di pasaran.
Dengan adanya koordinasi ini, diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir akan kesulitan mendapatkan daging selama Ramadan dan Idul Fitri.
Dengan berbagai langkah strategis yang telah dilakukan, Pemkab Sukabumi optimistis bahwa kebutuhan daging masyarakat selama Ramadan dapat terpenuhi tanpa kendala berarti.
“Masyarakat diimbau untuk tetap berbelanja secara bijak dan tidak melakukan pembelian dalam jumlah besar secara berlebihan agar stok di pasaran tetap stabil,” terang Asep.
Redaktur: Usep Mulyana