ARAHBICARA.COM – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi, H. Punjul Saepul Hayat, membuka Pekan Kebudayaan di kalangan pelajar dan pelaku seni. Kegiatan berlangsung di Gedung Juang 45, Kamis (12/9/2024). Kegiatan diikuti 23 kelompok pelajar dan 5 kelompok pelaku seni.
Dia mengatakan, ada dua pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pertama adalah pelestarian dan pemajuan kebudayaan. Pelestarian adalah menjadikan warisan budaya para leluhur agar tetap ada dan dikenal oleh anak-anak mereka tahu ada dimana, sedang di mana dan mau kemana.
“Intinya tidak sampai kehilangan jati diri. Karena budaya itu lain tempat dan lain budaya. Jangan sampai lebih bangga pada budaya asing tapi lupa dengan budaya luhur di negeri sendiri. Maka dengan kesadaran tersebut, maka dilaksanakan lah seniman masuk sekolah,” kata dia.
Sejak dini kata Punjul, anak-anak ini mengenal dari alat-alat seni dan budaya seperti seeng, kaulinan budak dan oray-orayan yang mungkin sudah jarang sekarang dimainkan oleh anak-anak.
Dia menambahkan, budaya harus mengikuti zaman dengan cara melestarikan dan memajukan. Artinya Kebudayaan itu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan manusia. “Contoh HP saat ini barang mewah tapi suatu saat nanti akan menjadi warisan budaya bagi anak cucu kita,” ujarnya.
Menurutnya, harus mencari cara bagaimana melestarikan yang sudah ada dan mengembangkan budaya yang akan diwariskan kepada generasi yang akan datang. Itu yang dinamakan pemajuan kebudayaan. Untuk menangkal budaya asing salah satunya adalah dengan program Seniman Masuk Sekolah.
Lanjut dia, bagaimana pula membumingkan budaya itu melalui teknologi informasi. Peran pers ditunggu untuk memberitakan bahwa budaya-budaya Indonesia itu masih ada.
“Alhamdulillah kita mengajukan warisan budaya tak benda boles. Moci arsitektur bangunan sidang Kristus balai kota dan rumah pengasingan Hatta-Syahrir sebagai sebuah kekayaan intelektual. Mudah-mudahan jadi episentrum dan daya tarik Kota Sukabumi, sehingga banyak orang yang ingin tahu,” tandasnya.
Redaktur: Usep Mulyana