ARAHBICARA.COM – Kabar baik datang dari Kabupaten Sukabumi. Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp) kembali mendapat predikat Green Card dari UNESCO, status tertinggi dalam pengelolaan geopark tingkat dunia.

Kepala Dinas Pariwisata Sukabumi, Sendi Apriadi, menyebut pencapaian ini sebagai bukti kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga alam, budaya, serta mendorong pariwisata berkelanjutan.

“Alhamdulillah, ini pengakuan internasional bahwa pengelolaan geopark kita sudah sesuai standar global,” kata Sendi, Sabtu (13/9/2025).

Penilaian dilakukan dalam Sidang Council UNESCO Global Geoparks (UGGp) di Chili pada 5-6 September 2025. Selain Ciletuh-Palabuhanratu, dua geopark lain dari Indonesia juga lolos, yaitu Rinjani-Lombok dan Kaldera Toba.

Green Card diberikan setiap empat tahun sekali dan menunjukkan bahwa sebuah geopark mampu menjaga keseimbangan antara pelestarian alam, edukasi, budaya, dan ekonomi lokal.

Sendi berharap status ini bisa mendorong peningkatan jumlah wisatawan dan memperkuat posisi Sukabumi di peta pariwisata dunia. “Tantangannya sekarang adalah menjaga kualitas dan memperluas manfaatnya untuk masyarakat,” ujarnya.

Pemerintah daerah berkomitmen terus mendukung pengelolaan geopark secara berkelanjutan, termasuk melibatkan masyarakat sebagai bagian penting dalam menjaga lingkungan dan mengembangkan ekonomi wisata.

Reporter: Juliansyah || Redaktur: Rsd.