ARAHBICARA.COM – Pemerintah pusat melalui Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKBN) terus memperkuat strategi percepatan penurunan stunting di daerah. Salah satu langkah konkret diwujudkan melalui kunjungan Direktur Bina Penggerak Lini Lapangan Kemendukbangga, Lisna Prihantini, ke Kabupaten Sukabumi, beberapa waktu lalu, dalam rangka monitoring dan evaluasi lapangan.
Kegiatan ini dikemas dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) yang berlangsung di Aula Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi. Acara dibuka langsung oleh Kepala DPPKB Kabupaten Sukabumi, Uus Firdaus, dan diikuti oleh 20 peserta yang terdiri dari jajaran DPPKB, Penyuluh KB (PKB), Petugas Lapangan KB (PLKB), serta kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP).
Kepala DPPKB Kabupaten Sukabumi, Uus Firdaus, menegaskan bahwa FGD ini merupakan momentum penting untuk memperkuat komitmen daerah dalam mendukung program nasional percepatan penurunan stunting.
“Kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta dari jajaran DPPKB, PKB, PLKB, serta kader IMP. Kami ingin memastikan seluruh lini lapangan benar-benar siap menjalankan strategi yang sudah ditetapkan pusat, sehingga program penurunan stunting dapat berjalan optimal hingga ke tingkat keluarga,” ujar Uus, Sabtu (4/10/2025).
Menurut Uus, kehadiran Direktur Bina Penggerak Lini Lapangan Kemendukbangga menjadi motivasi tersendiri bagi jajaran di daerah. Selain sebagai bentuk dukungan, kegiatan ini juga menjadi sarana evaluasi atas berbagai program yang sudah berjalan di Kabupaten Sukabumi.
Uus menjelaskan, bahwa penanganan stunting tidak bisa hanya dilakukan oleh satu instansi, melainkan membutuhkan kerja kolaboratif lintas sektor, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga pemberdayaan ekonomi keluarga.
“Stunting bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kualitas hidup keluarga. Karena itu, koordinasi lintas sektor dan keterlibatan masyarakat sangat menentukan keberhasilan program ini. Kami di DPPKB siap bersinergi dengan semua pihak untuk mencapai target nasional,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah pusat menargetkan prevalensi stunting turun menjadi 14 persen pada tahun 2024–2025. Kabupaten Sukabumi sendiri menjadi salah satu daerah fokus intervensi mengingat luas wilayah dan jumlah penduduk yang besar.
“Kami optimis dengan dukungan Kemendukbangga dan semangat jajaran di lapangan, Kabupaten Sukabumi bisa berkontribusi nyata dalam penurunan angka stunting. Langkah kecil di lapangan, jika dilakukan bersama-sama, akan memberi dampak besar bagi generasi mendatang,” tandasnya.
Reporter : Jowel || Redaktur : Rsd.