ARAHBICARA.COM – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi, menerima penghargaan Program Implementasi Nyata Genre Cegah Stunting dengan predikat terbaik dari BKKBN Provinsi Jawa Barat tahun 2023.

Penghargaan diterima Kepala DPPKB Uus Firdaus, didampingi Kabid KS dan Advokasi Yeni Astriyani di Pendopo Sukabumi, Selasa (30/04/2024).

Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi.

Agendanya antara lain melaksanakan peningkatan kapasitas pengelola Proyek Prioritas Nasional (Pro PN) Promosi dan KIE pengasuhan 1000 hari pertama kehidupan (HPK) .

Kegiatan dibuka Ketua Tim Penguatan dan Tata Kelola Pelayanan KB BKKBN Jabar, Adang Syamsul Hadi, Kepala DPPKB Kabupaten Sukabumi Uus Firdaus, dan diikuti 141 peserta yang terdiri dari unsur kepala UPT, penyuluh KB dan Kader BKB kecamatan se-Kabupaten Sukabumi.

Ketua Tim Penguatan dan Tata Kelola Pelayanan KB BKKBN Jabar, Adang Syamsul Hadi mengatakan tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pengelola Pro PN tentang pengasuhan dan tumbuh kembang anak pada periode 1000 HPK dalam rangka pencegahan stunting.

“Selain itu juga untuk menyampaikan informasi penggunaan Kartu Kembang Anak (KKA) di kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), dan menyampaikan capaian Pro PN, serta laporan Bangga Kencana,” ungkapnya.

Terkait kinerja cakupan laporan di Kabupaten Sukabumi, Adang menyebut secara cakupan sudah baik tinggal ditingkatkan sampai 100%.

“Berdasarkan laporan belum mencapai 100%, tapi memang angkanya sudah baik 99.8%, artinya dari 1000 lebih kelompok BKB itu hanya tinggal 8 yang belum melaporkan, tadi sudah disampaikan kepada teman-teman supaya dibentuk ulang, jadi secara cakupan memang sudah bagus, tapi kami berharap bisa 100%,” ujarnya.

BKB ini menjadi wadah atau sarana atau tempat untuk masyarakat mendapatkan pengetahuan dan informasi tentang pengasuhan dan tumbuh anak, khususnya anak bayi balita di bawah lima tahun dan dibawah dua tahun,” tambahnya.

Reporter: Ikram // Redaktur: Usep Mulyana