ARAHBICARA.COM – Komitmen untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Sukabumi terus diperkuat. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi menggelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) bersama mitra kerja di Aula Gedung KPDA Sukabumi, Kecamatan Lembursitu, pada Selasa (28/10/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh 114 kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) dari unsur bidan yang mewakili 47 kecamatan di Kabupaten Sukabumi. Rakor ini menjadi wadah strategis untuk menyatukan langkah, memperkuat komitmen, serta meningkatkan kapasitas para kader TPK sebagai garda terdepan dalam penanganan dan pencegahan stunting di tingkat keluarga.
Kepala Bidang Keluarga Sejahtera DPPKB Kabupaten Sukabumi, Tineu Agustine, SE., MM., dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kebijakan nasional yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan Peraturan BKKBN Nomor 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting (RAN-PASTI).
“Kami ingin para kader TPK tidak hanya memahami konsep stunting, tetapi juga mampu membaca situasi di lapangan, melakukan deteksi dini, serta memberikan solusi intervensi sesuai kebutuhan keluarga berisiko,” ujarnya, Selasa (28/10).
Rakor yang berlangsung sejak pukul 09.00 WIB ini menghadirkan narasumber dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Sukabumi. Materi yang disampaikan mencakup peran strategis kader TPK, mekanisme intervensi gizi spesifik dan sensitif, hingga langkah kolaboratif antarinstansi dalam menurunkan angka stunting secara berkelanjutan.
Dalam arahannya, Kepala DPPKB Kabupaten Sukabumi, Eka Nandang Nugraha, S.IP., MM., menegaskan bahwa penanganan stunting tidak dapat diselesaikan oleh satu sektor saja. Menurutnya, permasalahan ini menyangkut banyak aspek — mulai dari kesehatan, pendidikan, pangan, ekonomi keluarga, hingga lingkungan sosial.
“Stunting bukan sekadar isu gizi, tetapi persoalan masa depan bangsa. Jika kita gagal menurunkan stunting hari ini, maka kita kehilangan potensi generasi unggul di masa depan,” tegasnya.
Eka Nandang juga menekankan pentingnya peran kader TPK sebagai ujung tombak perubahan perilaku di masyarakat.
“Kader harus hadir sebagai sahabat keluarga, menyampaikan edukasi dengan pendekatan yang humanis, serta memastikan setiap keluarga berisiko mendapatkan layanan kesehatan dan gizi yang layak,” tambahnya.
Sebagai bentuk dukungan, DPPKB Kabupaten Sukabumi berkomitmen untuk terus memperkuat kapasitas para kader melalui pelatihan, pendampingan teknis, dan fasilitasi kegiatan di lapangan. Kolaborasi lintas sektor antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menurunkan angka stunting secara efektif.
Kegiatan Rakor ditutup dengan doa bersama dan pernyataan komitmen seluruh peserta, yang disampaikan dengan pesan inspiratif dari Kepala DPPKB:
“Ke Curug Sawer jalan menanjak, airnya jernih sejukkan hati. Bersama TPK kita bergerak, turunkan stunting di Sukabumi.”
Dengan semangat kolaborasi dan kerja nyata, DPPKB Kabupaten Sukabumi optimis mampu mencapai target penurunan stunting secara signifikan — menuju generasi Sukabumi yang sehat, kuat, dan berdaya saing tinggi.
Reporter: Jowel || Redaktur: Rsd.

