ARAHBICARA.COM – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting bersama mitra kerja dan Tim Pendamping Keluarga (TPK).

Kegiatan berlangsung di Aula Desa Gunungguruh, Kecamatan Gunungguruh, sebagai upaya menguatkan strategi percepatan penurunan stunting di tahun 2025.

Rakor ini dilaksanakan sebagai bagian dari implementasi berbagai regulasi nasional terkait percepatan penurunan stunting, di antaranya Perpres Nomor 72 Tahun 2021, Peraturan BKKBN Nomor 12 Tahun 2021 tentang RAN-PASTI, serta Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2022 mengenai optimalisasi kampanye percepatan penurunan stunting. Agenda ini juga merupakan bagian dari program kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sukabumi.

Menyelaraskan langkah dan strategi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sukabumi.Mengidentifikasi berbagai temuan permasalahan di lapangan serta merumuskan rekomendasi intervensi prioritas.

Meningkatkan pemahaman peran, fungsi, serta tanggung jawab para kader TPK dalam pendampingan keluarga berisiko stunting. Rakor dihadiri oleh para kader TPK dari sejumlah desa di Kabupaten Sukabumi.

Hadir pula narasumber dari Bappelitbangda Kabupaten Sukabumi serta DPC IPeKB Kabupaten Sukabumi yang memaparkan materi terkait Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting dan Program 1000 HPK.

Dalam sambutannya, Kepala DPPKB Kabupaten Sukabumi Eka Nandang Nugraha menegaskan, bahwa stunting merupakan masalah multidimensi yang berdampak langsung terhadap kualitas generasi di masa depan. Untuk itu, diperlukan kolaborasi erat lintas sektor mulai dari pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi hingga media.

Beliau juga menekankan pentingnya peran Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebagai ujung tombak upaya percepatan penurunan stunting. TPK bertugas melakukan pendataan, edukasi, pemantauan kondisi kesehatan ibu dan anak, serta memastikan layanan gizi dan kesehatan dapat diakses oleh keluarga berisiko stunting.

“Kami berkomitmen untuk terus memberikan dukungan kepada para kader melalui peningkatan kapasitas, supervisi, serta fasilitasi kegiatan di lapangan. Upaya menurunkan stunting tidak bisa ditunda dan tidak bisa dilakukan sendiri. Diperlukan kerja sama yang solid dan berkesinambungan,” tegas Kepala Dinas dalam arahannya.

Sebelum menutup sambutan, Kepala Dinas menyampaikan apresiasi kepada seluruh kader TPK, termasuk tenaga kesehatan dan bidan desa, yang selama ini menjalankan pendampingan secara konsisten kepada keluarga berisiko stunting.

Reporter: Jowel.
Redaktur: Rsd.