ARAHBICARA.COM – Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi, melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3A) bersama dinas dan lembaga lainnya, terus berupaya memberdayakan perempuan untuk meningkatkan ekonomi, kesehatan, dan kesejahteraan keluarga.
Program tesebut memiliki tujuan untuk melibatkan perempuan dalam berbagai sektor, terutama mereka yang tergolong sebagai kepala keluarga, korban kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi.
Kepala Bidang Kualitas Hidup Perempuan dan Pengarusutamaan Gender DP3A Kabupaten Sukabumi, Dece Nurhardiansyah
menjelaskan, bahwa program ini juga menyasar perempuan yang pernah menjadi pekerja migran Indonesia (PMI), untuk memberikan mereka peluang yang lebih baik dalam kehidupan sosial dan ekonomi.
Salah satu konsep utama dari program pemberdayaan perempuan ini adalah “Sekolah Informasi di Perahu Kertas”.
“Program ini dimulai dengan perekrutan dan penugasan fasilitator, di mana satu kecamatan akan memiliki sepuluh fasilitator yang bertugas membimbing perempuan dalam pembelajaran terkait empat tema utama: kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan kesetaraan gender,” kata Dece, Jumat 17 Januari 2025.
Pelatihan yang diberikan oleh fasilitator tidak hanya berfokus pada satu sektor saja, melainkan mencakup berbagai topik penting. Dalam bidang kesehatan, para peserta diajarkan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), penanggulangan stunting, penyediaan air minum yang layak, dan gizi seimbang.
Dinas Kesehatan kata dia terlibat langsung dalam memberikan pelatihan ini. Sementara itu, dalam bidang pendidikan, Dinas Pendidikan memberikan pelatihan mengenai parenting dan pengasuhan yang baik untuk anak-anak. Di sektor ekonomi, Dinas DKUKM memberikan pembelajaran terkait pengembangan UMKM.
Menurutnya, pembelajaran dalam program ini dilakukan secara simultan dan berkelanjutan, dengan tujuan agar setiap perempuan yang terlibat dapat memahami dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari mereka.
“Tidak ada batasan jumlah pasti untuk setiap kelompok, tergantung pada potensi yang ada di masing-masing wilayah. Oleh karena itu, beberapa kecamatan mungkin memiliki lebih dari sepuluh peserta, sementara yang lainnya mungkin memiliki lebih sedikit,” ujarnya.
Kabupaten Sukabumi, yang telah dua tahun berturut-turut meraih penghargaan dalam program Sekolah Perempuan Jawa Barat, menjadi contoh sukses dalam pemberdayaan perempuan.
Dece berharap, ke depan program-program pemberdayaan perempuan semakin masif, dengan harapan perempuan dapat memainkan peran yang lebih kuat dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan keluarga.
“Dengan terus mengembangkan program ini, Kabupaten Sukabumi berharap dapat menjadi model bagi daerah lainnya dalam pemberdayaan perempuan yang lebih inklusif dan berdampak,” pungkasnya.
Redaktur: Usep Mulyana