ARAHBICARA.COM – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi terus mengintensifkan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan stunting sebagai upaya menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas. Edukasi tersebut disampaikan melalui berbagai media informasi dan kegiatan sosialisasi yang menyasar keluarga, khususnya orang tua dan calon orang tua.
Kepala DP3A Kabupaten Sukabumi, H. Agus Sanusi, menjelaskan bahwa stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis yang dapat berdampak jangka panjang terhadap kualitas sumber daya manusia.
“Stunting bukan hanya soal tubuh anak yang pendek, tetapi juga berdampak pada perkembangan otak, kemampuan belajar, hingga produktivitas anak di masa depan. Karena itu, pencegahan stunting harus dimulai sejak dini, bahkan sejak masa kehamilan,” ujar Agus Sanusi, Selasa (16/12/2025).
Ia menuturkan, faktor penyebab stunting sangat beragam, mulai dari kurangnya asupan gizi, kesehatan ibu yang tidak optimal selama kehamilan, sanitasi lingkungan yang buruk, hingga minimnya edukasi keluarga tentang pola asuh dan gizi anak.
Menurutnya, peran keluarga sangat penting dalam mencegah stunting, di antaranya dengan memastikan pemenuhan gizi seimbang, pemberian ASI eksklusif, imunisasi lengkap, serta rutin memantau tumbuh kembang anak.
“Edukasi menjadi kunci utama. Kami mengajak masyarakat untuk terus belajar dan saling mengingatkan tentang pentingnya gizi anak, kebersihan lingkungan, dan pola hidup sehat. Pencegahan stunting bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama,” tegasnya.
DP3A Kabupaten Sukabumi juga terus berkolaborasi dengan perangkat daerah, tenaga kesehatan, kader posyandu, serta pemerintah desa dan kecamatan dalam menyampaikan informasi yang mudah dipahami oleh masyarakat.
Agus Sanusi berharap, melalui edukasi yang berkelanjutan, kesadaran masyarakat terhadap bahaya stunting semakin meningkat, sehingga angka stunting di Kabupaten Sukabumi dapat terus ditekan.
“Dengan keluarga yang kuat dan peduli terhadap tumbuh kembang anak, kita optimistis dapat melahirkan generasi Sukabumi yang unggul, sehat, dan berdaya saing,” tandasnya.
Reporter: Jowel.
Redaktur: Rsd.

