ARAHBICARA.COM – UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi Jawa Barat melaksanakan kegiatan koordinasi lintas sektor serta pemeriksaan psikologis terhadap anak-anak yang menjadi korban kasus perundungan (bullying)

Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen bersama untuk memastikan perlindungan dan pemulihan psikologis bagi anak-anak yang terdampak secara emosional akibat peristiwa perundungan yang telah terjadi.

Berbagai unsur turut hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi, Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi, UPTD PPA Wilayah Selatan Kabupaten Sukabumi, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sukabumi, serta pihak sekolah terkait.

Adapun hasil dari kegiatan tersebut meliputi koordinasi lintas sektor mengenai kondisi dan kebutuhan dukungan bagi anak-anak yang terdampak, pelaksanaan pemeriksaan psikologis sebagai langkah awal pemulihan, serta penguatan sinergi dengan berbagai pihak dalam memastikan perlindungan, pemulihan, dan pemenuhan hak anak berjalan optimal.

Kepala DP3A Kabupaten Sukabunu H. Agus Sanusi, yang turut memberikan perhatian terhadap kasus tersebut, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menangani dampak psikologis dan sosial terhadap anak korban perundungan.

“Anak-anak yang menjadi korban perundungan membutuhkan dukungan bukan hanya secara hukum, tetapi juga secara psikologis dan sosial. Kami bersama lintas instansi berkomitmen memastikan mereka mendapatkan pendampingan yang tepat, agar bisa pulih dan kembali percaya diri,” ujar Agus Sanusi, Minggu (9/11/2025).

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa DP3A Kabupaten Sukabumi mendukung penuh langkah UPTD PPA Provinsi Jawa Barat dalam memperkuat koordinasi antar lembaga.

Menurutnya, setiap kasus perundungan harus ditangani secara menyeluruh, mulai dari pemulihan psikologis hingga pencegahan di lingkungan sekolah dan masyarakat.

“Kami berharap sinergi ini tidak berhenti di tahap penanganan kasus saja. Edukasi kepada sekolah, keluarga, dan masyarakat juga sangat penting agar kejadian seperti ini tidak terulang,” tambahnya.

Reporter: Jowel.
Redaktur: Rsd.