ARAHBICARA.COM – Materi zakat, infak, sedekah, dan wakaf menjadi hal penting yang diajarkan kepada mahasiswa di STAI Al-Andina Sukabumi. Salah satu pengajar yang berperan dalam menyampaikan materi ini adalah Asep Sutarji, dosen di Program Studi Pendidikan Agama Islam.

Saat memberikan materi terhadap mahasiswanya, Asep menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam terkait peran zakat, infak, sedekah, dan wakaf dalam masyarakat, serta relevansinya dalam menciptakan nilai-nilai kemanfaatan sosial.

Dalam kesempatan yang sama dia  mengungkapkan bahwa zakat, infak, sedekah, dan wakaf sering kali dipahami hanya sebagai urusan keuangan semata. Namun, menurutnya, zakat tidak seharusnya hanya dilihat dari sudut pandang keuangan saja.

Ia menekankan bahwa seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk zakat, terhubung erat dengan apa yang kita lihat, dengar, dan pikirkan. “Konsep hidup yang benar adalah mendengar terlebih dahulu, baru kemudian melihat,” ungkap Asep, Rabu (6/11/2024).

Lebih lanjut, Asep menjelaskan filosofi dasar zakat dalam kehidupan manusia. “Perut yang kosong tidak akan bisa bergerak dengan optimal, itu sebabnya makanan memiliki pengaruh besar terhadap pikiran dan tindakan seseorang,” katanya.

Dalam pandangannya, zakat tidak hanya soal kewajiban finansial, melainkan juga berhubungan dengan kesehatan fisik dan mental seseorang. Makanan yang masuk tubuh, menurut Asep, akan terbagi menjadi tiga: kotoran, darah, dan sperma. Hal ini menyiratkan bahwa tubuh dan pikiran kita dipengaruhi oleh apa yang kita konsumsi.

Dalam perspektif Asep Sutarji, peran zakat, infak, sedekah, dan wakaf lebih luas dari sekadar urusan duniawi. Lebih dari sekadar memberi, ini adalah cara untuk memperkuat ikatan sosial dan membangun masyarakat yang lebih peduli terhadap sesama. Oleh karena itu, dia mengajak mahasiswa untuk melihat zakat sebagai instrumen untuk meningkatkan kualitas hidup umat manusia secara holistik.

“Melalui pembelajaran ini, mahasiswa tidak hanya memahami teori zakat, infak, sedekah, dan wakaf, tetapi juga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat,” ungkapnya.

Redaktur: Usep Mulyana