ARAHNICARA.COM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan lingkungan melalui berbagai kegiatan sosialisasi dan pelatihan. Sejumlah program telah dilaksanakan, melibatkan berbagai pihak, mulai dari komunitas adat hingga kalangan akademisi dan mahasiswa.

Pada Selasa kemarin (27/5/2025) DLH Kabupaten Sukabumi melalui Bidang Kemitraan dan Penaatan Hukum Lingkungan menggelar bimbingan teknis (Bimtek) dan sosialisasi terkait pengelolaan lingkungan hidup di Masyarakat Hukum Adat (MHA) Kasepuhan Girijaya, Kecamatan Cidahu. Kegiatan ini bertujuan memberikan wawasan kepada komunitas adat dalam menjaga kelestarian lingkungan sesuai kearifan lokal mereka.

Sementara itu, dalam upaya membangun kesadaran generasi muda, DLH melalui Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan menghadiri seminar lingkungan yang diselenggarakan oleh Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa se-Sukabumi (ABSI) pada Kamis (23/5/2025). Seminar bertajuk “Generasi Muda Sukabumi sebagai Agen Perubahan: Edukasi Digital dan Aksi Nyata untuk Iklim” digelar di Gedung Pertemuan STIES Gasantara Indonesia-Sukabumi. dengan DLH sebagai narasumber utama.

Selain itu, DLH juga fokus pada peningkatan sistem pengelolaan sampah di daerah. Pada Rabu (21/5/2025). Bidang Pengelolaan Persampahan berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mengadakan sosialisasi terkait pengelolaan sampah melalui BUMDes, sebagai solusi berbasis komunitas dalam menangani permasalahan sampah.

Kepala Dinas DLH Kabupaten Sukabumi, Prasetyo menyampaikan selain edukasi, dalam hal ini kami turut mengingatkan masyarakat akan bahaya sampah plastik yang bisa berdampak luas. “Resikonya mulai dari pencemaran lingkungan, risiko terhadap kehidupan hewan, hingga efek buruk bagi kesehatan manusia.” ungkapnya.

Dalam sosialisasi yang dilakukan, sejumlah solusi konkret ditawarkan guna mengurangi konsumsi plastik, diantaranya:
– Menggunakan barang yang dapat dipakai ulang (reusable) seperti tumbler, tas belanja kain, dan wadah makanan ramah lingkungan.
– Memilih produk pakaian serta perawatan tubuh yang berbahan alami.
– Menghindari kemasan plastik untuk makanan panas dan minuman teh celup.
– Mengurangi konsumsi produk dengan kemasan plastik berlebihan.

“Berbagai upaya ini, kami berharap semakin banyak masyarakat yang berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan menerapkan pola hidup yang lebih ramah terhadap alam,” tutup Prasetyo.