ARAHBICARA.COM – Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi terus mendorong digitalisasi di sektor perikanan budidaya. Kali ini, mereka menggandeng Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan industri perikanan dengan teknologi canggih. Rabu (21/5/2025).

Salah satu inovasi yang mulai diterapkan adalah penggunaan Microbubble Aerator atau Microfish dari Startup Banoo. Alat ini membantu memperkaya kadar oksigen di perairan dengan konsumsi listrik lebih hemat dibandingkan kincir. Hebatnya, alat ini bisa dikendalikan langsung dari ponsel, sehingga pembudidaya ikan tidak perlu repot mengatur manual.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi, Nunung Nurhayati, mengatakan saat ini sudah ada 60 unit microbubble aerator yang disewakan kepada kelompok pembudidaya ikan di Kecamatan Caringin, Cisaat, dan Cicantayan.

“Harapannya alat ini bisa digunakan untuk dua siklus pemeliharaan ikan sebelum nanti diperluas ke wilayah lain,” ujarnya.

Selain digitalisasi, pemerintah terus memberikan pembinaan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) dan Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) di berbagai kecamatan seperti Caringin, Cisaat, Kebonpedes, Gunungguruh, dan Nyalindung. Program ini juga didukung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), yang menggandeng Bank Mandiri serta perusahaan pakan PT Suri Tani Pemuka (STP) untuk membantu pembiayaan dan pemasaran hasil perikanan. Digitalisasi dan sinergi berbagai pihak, Sukabumi berharap sektor perikanan budidaya semakin modern dan efisien.

“Kami ingin membantu petani ikan agar lebih kompetitif, produk para petani lebih aman, dan kepercayaan konsumen meningkat,” tandasnya.