ARAHBICARA.COM – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Sukabumi melalui Bidang Sarana Distribusi dan Stabilisasi Harga Bahan Pokok (Bapok) kembali merilis hasil pemantauan harga bahan kebutuhan pokok dan barang penting per 27 Oktober 2025. Secara umum, harga bahan pokok di pasaran terpantau relatif stabil meskipun ada beberapa komoditas yang mengalami sedikit fluktuasi.
Dalam laporan resmi yang ditandatangani oleh H. Usep Setiawan, selaku Kepala Bidang Sarana Distribusi dan Stabilisasi Harga Bahan Pokok dan Kebutuhan Penting, tercatat harga rata-rata beberapa bahan utama berada pada kisaran normal.
Untuk komoditas beras, harga beras medium berada di angka Rp13.758/kg, sementara beras premium bermerek dijual dengan harga Rp14.958/kg. Adapun gula pasir tercatat seharga Rp17.667/kg.
Pada sektor minyak goreng, minyak curah dijual sekitar Rp19.375/kg, dan minyak kemasan merek Minyakita mencapai Rp17.625/liter. Harga ini menunjukkan kondisi pasar yang masih terkendali pasca beberapa pekan sebelumnya sempat berfluktuasi akibat distribusi pasokan.
Sementara itu, tepung terigu Bogasari Segitiga Biru dibanderol Rp12.833/kg, dan kedelai impor seharga Rp13.214/kg. Untuk daging sapi kualitas satu, harga rata-rata mencapai Rp130.556/kg, sedangkan daging ayam broiler berada di level Rp39.417/kg.
Harga telur ayam masih stabil di Rp31.000/kg, sementara cabai merah besar dan cabai rawit hijau masing-masing dijual Rp55.833/kg dan Rp27.000/kg.
Untuk bumbu dapur, bawang merah dibanderol Rp39.583/kg, dan bawang putih honan berada di kisaran Rp36.000/kg. Sedangkan ikan segar jenis kembung dijual dengan harga rata-rata Rp44.900/kg.
Produk olahan seperti susu kental manis Frisian Flag (370 gr) dijual Rp13.042/kaleng, kacang tanah Rp27.167/kg, dan kentang Rp17.250/kg. Adapun mi instan rasa kari ayam masih stabil di Rp3.325/bungkus.
H. Usep Setiawan menyampaikan bahwa hasil pemantauan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di tingkat pasar tradisional maupun modern.
“Pemantauan rutin ini dilakukan agar pemerintah dapat segera mengambil langkah intervensi apabila ditemukan lonjakan harga yang signifikan. Stabilitas harga menjadi perhatian utama, terutama menjelang akhir tahun,” ujarnya.
Dengan hasil pemantauan ini, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan bijak dalam berbelanja, sebab ketersediaan stok kebutuhan pokok di Kabupaten Sukabumi masih terjaga dengan baik.
Reporter: Jowel || Redaktur: Rsd.

