ARAHBICARA.COM – Sejumlah jaringan irigasi di Kabupaten Sukabumi mengalami kerusakan cukup parah akibat tingginya intensitas hujan dan derasnya aliran air beberapa waktu terakhir. Kerusakan tersebut terjadi di beberapa titik, di antaranya Irigasi Cikakak, Irigasi Sukawayana, Irigasi Cisigung, Irigasi Cimarinjung, dan Irigasi Warungkiara, yang tersebar di wilayah Kecamatan Cisolok, Cikakak, dan Warungkiara.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi, Uus Pirdaus, menyampaikan bahwa kondisi curah hujan yang tinggi disertai longsoran tebing menyebabkan beberapa saluran irigasi tertutup material tanah dan bebatuan. Hal tersebut berdampak pada rusaknya jaringan irigasi yang berfungsi vital bagi kebutuhan pertanian masyarakat.
“Beberapa jaringan irigasi mengalami kerusakan akibat derasnya air dan longsoran tanah. Kami sudah menerima laporan dari UPTD PU Wilayah IV Palabuhanratu dan langsung melakukan langkah cepat untuk penanganan sementara agar suplai air ke lahan pertanian tidak terganggu total,” ujar Uus Pirdaus, dalam keterangan resminya, Rabu (5/11/2025).
Selain kerusakan pada jaringan irigasi, jembatan Ciranji di Desa Gandasoli, Kecamatan Cikakak, juga mengalami kerusakan akibat derasnya aliran air yang menghantam bagian abutmen jembatan. Meski demikian, masyarakat bersama pihak UPTD PU Wilayah IV Palabuhanratu telah berinisiatif membangun jembatan darurat agar akses warga tetap dapat dilalui.
“Kami apresiasi langkah cepat UPTD PU Wilayah IV dan masyarakat yang berinisiatif membangun jembatan darurat dari batang pohon kelapa dengan panjang sekitar enam meter, lebar empat meter, dan tinggi 3,5 meter. Ini bukti nyata semangat gotong royong masyarakat dalam menghadapi bencana,” tutur Uus.
Langkah cepat dan koordinasi lintas instansi, Pemerintah Kabupaten Sukabumi berharap pemulihan infrastruktur dapat dilakukan secepat mungkin demi menjaga kelancaran aktivitas masyarakat serta keberlanjutan pertanian di daerah terdampak.
Lebih lanjut, Uus menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan inventarisasi dan pendataan teknis terhadap seluruh kerusakan infrastruktur tersebut. Data tersebut nantinya akan diajukan kepada BPBD Kabupaten Sukabumi sebagai dasar untuk tindak lanjut dan penanganan lebih lanjut.
“Kami sudah menginstruksikan seluruh UPTD untuk segera melakukan pendataan dan dokumentasi lapangan. Hasil inventarisasi ini menjadi acuan pengajuan penanganan ke BPBD dan langkah perbaikan permanen oleh pemerintah daerah,” jelasnya.
Dinas PU Kabupaten Sukabumi juga terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar proses perbaikan bisa segera dilakukan, terutama di titik-titik yang berdampak langsung terhadap aktivitas masyarakat dan sektor pertanian.
“Kami berharap perbaikan permanen bisa segera dilaksanakan agar akses dan fungsi irigasi kembali normal. Dinas PU berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dalam menjaga keberlanjutan infrastruktur publik, terutama di wilayah rawan bencana,” tegas Uus.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor, yang masih berpotensi terjadi akibat curah hujan tinggi.
“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati, terutama yang berada di sekitar aliran sungai atau lereng perbukitan. Jika terjadi tanda-tanda longsor atau kerusakan infrastruktur, segera laporkan kepada pemerintah setempat agar dapat segera ditangani,” tandasnya.
Reporter: Jowel || Redaktur: Rsd.

