ARAHBICARA.COM – Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi (Kadistan) melakukan monitoring lapangan terkait dampak bencana banjir yang terjadi pada 26–27 Oktober 2025 di wilayah Kecamatan Cisolok dan Cikakak. Monitoring dilakukan untuk memetakan tingkat kerusakan sektor pertanian, khususnya area persawahan yang terdampak.
Berdasarkan hasil pendataan di lapangan, banjir yang melanda wilayah tersebut mengakibatkan kerusakan pada lahan sawah yang sedang dalam proses tanam maupun yang telah ditanami padi.
Kerusakan terjadi di dua kecamatan, meliputi lahan seluas 4 hektare di Desa Cikahuripan dan Desa Cisolok, Kecamatan Cisolok, serta 2 hektare di Desa Cimaja, Kecamatan Cikakak.
Selain merusak tanaman, banjir juga mengakibatkan gangguan pada infrastruktur irigasi, meliputi saluran irigasi sekunder dan tersier.
“Kondisi ini berpotensi mengganggu distribusi air bagi lahan pertanian yang masih tersisa dan membutuhkan penanganan lebih lanjut agar tidak berdampak pada musim tanam berikutnya,” ujar Kadistan Kabupaten Sukabumi H. Aep Majmudin, Selasa (4/11/2025).
Kegiatan monitoring dilakukan bersama Kabid PPBP, Kepala UPTD Pertanian Wilayah Palabuhanratu dan staf, BPP Cisolok & Cikakak, serta Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT).
Tim turun langsung meninjau lokasi guna memastikan kondisi lapangan serta menyusun langkah penanganan yang diperlukan.
Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi terus berkoordinasi dengan perangkat daerah terkait untuk menangani dampak bencana, terutama dalam upaya pemulihan lahan pertanian dan memastikan keberlanjutan produksi pangan di wilayah terdampak.
Upaya mitigasi dan pemulihan akan dilaksanakan secara bertahap, termasuk pendataan kerusakan, dukungan teknis bagi petani, dan perbaikan jaringan irigasi yang rusak akibat banjir.
Reporter: Jowel || Redaktur: Rsd.

