ARAHBICARA.COM – Suasana Sukabumi Expo 2025 semakin meriah dengan aroma kopi yang menggoda dari stan Dinas Arsip dan Perpustakaan (Diarpus) Kabupaten Sukabumi. Mereka menyajikan kopi pilihan dari Gunung Wayang Kalapanunggal dan Robusta Sinagar Nagrak Utara.
Namun, stan Diarpus bukan sekadar tempat ngopi. Pengunjung diajak mengenang masa ketika Sukabumi menjadi pusat pengembangan kopi di era VOC—sejarah yang menjadi dasar penetapan Hari Jadi Kabupaten Sukabumi ke-155.
Kepala Diarpus Sukabumi, Hj. Aisyah, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TP BIS). “Lewat program KOPI BAPER (Kolaborasi Pintar Melalui Perpustakaan), kami mendampingi pelaku UMKM, termasuk petani dan pengolah kopi lokal,” ujarnya, Sabtu (27/9/2025).
Salah satu kisah inspiratif datang dari Khoerul Anwar, barista muda asal Kecamatan Caringin yang akrab disapa Away. Ia adalah lulusan pelatihan barista dari program KOPI BAPER dan kini dipercaya meracik kopi di stan Diarpus.
Sehari-hari, Away bertugas di Ngejat Café, sebuah ruang baca terbuka di Perpustakaan Cisaat yang memadukan buku dan kopi dalam satu tempat.
Stan Diarpus menyajikan tiga menu andalan:
– Kopi Aing (Lemon Rock)
– Kopi Pa Suhu (susu dan jahe)
– Javanese Ice
Di hari pertama, 100 gelas kopi dibagikan gratis dan langsung diserbu pengunjung. Hari kedua, dengan harga Rp 5.000 per gelas, 34 gelas terjual habis dan antrean masih terus mengular.
Ke depan, Diarpus berencana menggandeng Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta Dinas Pertanian untuk menggelar Festival Kopi Sukabumi. Tujuannya: mengangkat citra kopi lokal dan meningkatkan kesejahteraan petani serta pelaku UMKM kopi di daerah.
Reporter: Jowel || Redaktur : Rsd.