ARAHBICARA.COM – Debat publik pertama calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Sukabumi tahun 2024 berlangsung di Universitas Nusa Putra, Sabtu (26/10/2024). Acara dipandu oleh dua orang moderator Roni Kusuma dan Gita Gineza. Debat ini juga melibatkan sejumlah panelis yang terdiri dari pakar dan praktisi di berbagai bidang.

Mereka adalah Ikeu Rahmawati Pakar Ilmu Administrasi Publik UMMI, Titik Nurhayati Peneliti Arkeologi Hukum Sosial Humaniora dan Praktisi Pemilu, Meri Sariningsih Dosen STAI Al-Masthuriyah dan Praktisi Pemilu.

Selain itu tampil di sebagai panelis Ratih Wulandari Dosen Langlang Buana dan Pengamat Kebijakan Publik, Asep Asahi Gatara Pakar Ilmu Politik Demokrasi Lokal Kajian Budaya dan Media Universitas UIN Sunan Gunungjati Bandung. Ayi Abdurrahman Pakar Ilmu Pendidikan Universitas Nusa Putra.

Iyos Somantri membuka pemaparannya dengan menyatakan komitmen mereka berdua untuk menghadirkan harapan baru bagi masyarakat Kabupaten Sukabumi.

“Dalam upaya mengurangi kemiskinan dan kesenjangan pendapatan, kami menargetkan penurunan indeks gini ratio yang saat ini berada di angka 0,355 dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari 69,71,” kata Iyos.

Visi mereka, dengan tagline Agamis Sejahtera Inovatif dan Kolaboratif (ASIK), mencakup tujuh aspek pembangunan daerah. Dalam misi pertama, mereka berencana membentuk sumber daya manusia yang berakhlakul karimah, adaptif, dan tangguh. Selain itu, mereka juga ingin memperkuat daya saing ekonomi yang inklusif dan berwawasan lingkungan.

“Kami menawarkan sejumlah program unggulan sebagai janji politik yaitu  pemberian telur gratis untuk anak balita dan alokasi dana khusus untuk lembaga keagamaan. Tidak hanya itu kami juga akan mengadakan pasar sembako murah di setiap kecamatan setiap bulan,” jelas Iyos.

Dalam upaya menciptakan lapangan kerja lanjut dia, mereka berencana membuka 30 ribu lapangan kerja baru melalui bursa kerja, serta memfasilitasi 2.000 hektare lahan untuk pengembangan pertanian. Selain itu, peningkatan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) menjadi fokus utama mereka, dengan dukungan keuangan yang signifikan untuk kepala desa dan perangkat desa.

Iyos menegaskan bahwa program-program tersebut adalah bagian dari Sapta ASIK yang akan menjadi arah pembangunan daerah. “Kami ingin menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera melalui pembelajaran, kesehatan, berbagi, usaha, wisata, pelayanan, dan pembangunan,” ujarnya.

Debat ini menjadi sarana penting bagi calon bupati dan wakil bupati untuk menyampaikan visi dan misi mereka kepada pemilih, sekaligus menjawab pertanyaan dari panelis yang mencakup berbagai isu publik.

Redaktur: Usep Mulyana