ARAHBICARA.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi melaporkan beberapa kejadian bencana yang terjadi pada Minggu (2/11/2025), menyusul kondisi cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sukabumi, Eki Radiana Rizki, menyampaikan bahwa Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) telah menerima laporan sementara terkait insiden longsor, banjir, dan dampak cuaca ekstrem.

“Sejumlah titik di Kabupaten Sukabumi mengalami bencana hidrometeorologi, mulai dari longsor, banjir, hingga dampak cuaca ekstrem. Saat ini tim kami telah bergerak melakukan pemantauan dan penanganan di lapangan,” ujar Eki, Senin (3/11/2025).

Berdasarkan laporan Pusdalops-PB per pukul 21.00 WIB, kejadian bencana yang terdata meliputi Longsor di Kampung Datarkopi RT 14/3, Desa Sukajaya, Kecamatan Pabuaran, Kp. Lemah Putih RT 5/6, Desa Ambarjaya, Kecamatan Ciambar, Kp. Ciseupan RT 2/4, Desa Boyongsari, Kecamatan Bantargadung.

Adapun dampak dari cuaca ekstrik meliputi,
Kp. Bojongjengkol RT 14/4, Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampangtengah, Kp. Pasirgede RT 4/3, Desa Cimanggu, Kecamatan Cikembar, Kp. Gang Metro RT 2/3, Desa Parungkuda, Kecamatan Parungkuda, Kp. Cileungsir RT 4/4, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan dan Kp. Pangkalan RT 5/3, Desa Waluran, Kecamatan Waluran.

Selain itu, Banjir juga menerjang Kp. Pangasahan, Desa Sukasirna, Kecamatan Cibadak.

Eki menegaskan bahwa petugas terus memantau kondisi di lokasi terdampak dan melakukan asesmen untuk memastikan kebutuhan penanganan darurat.

“Unit Reaksi Cepat (URC) telah dikerahkan untuk membantu penanganan di titik-titik terdampak. Kami juga melakukan rekapitulasi data, koordinasi dengan pihak terkait, serta pengecekan potensi risiko lanjutan,” jelasnya.

Berdasarkan prakiraan BMKG, wilayah Kabupaten Sukabumi berpotensi mengalami hujan lokal dengan intensitas sedang hingga lebat pada siang hari. Saat laporan disampaikan, kondisi cuaca terpantau hujan ringan dengan suhu sekitar 23°C, kelembaban 93 persen, dan kecepatan angin 1,3 km/jam dari arah tenggara.

BPBD juga menerbitkan peringatan dini kepada masyarakat agar mewaspadai potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang pada siang hingga malam hari di sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Sukabumi. Potensi ini dapat memicu bencana lanjutan seperti banjir dan tanah longsor.

Sejumlah langkah penanganan dilakukan BPBD, di antaranya Pemantauan wilayah melalui WAG P2BK se-Kabupaten Sukabumi, media sosial, serta Radio Ratel I, Pengamatan titik rawan bencana melalui aplikasi InaRisk, InaSafe, dan InaWare BNPB, Penyebaran informasi peringatan dini dari BMKG, Pendataan dan pengolahan informasi kejadian bencana dan Asesmen dan penanganan langsung di lokasi kejadian.

Petugas yang terlibat dalam penanganan berasal dari Unit Data Informasi (UDI) dan Unit Reaksi Cepat (URC), dengan didukung peralatan seperti kendaraan operasional, chainsaw, dan pompa air (alkon).

Eki menambahkan bahwa koordinasi lintas sektor terus dilakukan untuk memastikan penanganan cepat dan tepat.

“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan segera melapor jika menemukan potensi bahaya di lingkungan sekitar. Keselamatan warga adalah prioritas kami,” tandasnya.

Reporter: Jowel || Redaktur: Rsd.