ARAHBICARA.COM – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, menggelar rapat mingguan bersama Tim Pengendalian Inflasi Nasional dengan Kemendagri dan rapat dwi mingguan bersama TPID Provinsi Jawa Barat. Materi rapat berkaitan dengan analisa permasalahan stabilitas ekonomi daerah.
Hal itu disampaikan, Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam, pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, Erni Agus Riyani,
Senin (18/3/2024).
“Kami juga terus melakukan rapat mingguan bersama Tim Pengendalian Inflasi Nasional dengan Kemendagri, dan rapat dwi mingguan dengan TPID Provinsi Jawa Barat. Begitu juga tidak lupa terus menganalisis stabilitas permasalahan perekonomian daerah, yang dapat mengganggu stabilitas harga dan keterjangkauan barang dan jasa,” kata dia.
Pada bagian lain dia menjelaskan, komoditas yang mengalami kenaikan harga yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,52 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,66 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,28 persen.
Lalu kemudian, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,87 persen, kelompok kesehatan sebesar 4,13 persen, kelompok transportasi sebesar 0,62 persen.
Pun terjadi kenaikan pada kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,48 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,09 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,25 persen.
“BPS juga menyebutkan, beberapa komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi m-to-m pada Februari 2024, diantaranya, beras, telur ayam ras, minyak goreng, dan rekreasi,”terang Erni.
Begitu juga, sambung Erni, berdasarkan data dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi di bulan Februari 2024, beberapa komoditas menunjukan alami kenaikan harga.
“Jadi, beberapa komoditas tersebut di Februari alami kenaikan harga, yang mengakibatkan ikut andil menyumbang terhadap inflasi,” ucap Erni.
Redaktur: Usep Mulyana