ARAHBICARA.COM — Pemerintah Kabupaten Sukabumi gelar Rapat Pembekalan Survei dan Observasi Rapid Supply Chain Assessment (RSCA) , di Aula Rapat Sekolah Vokasi IPB Sukabumi. Rabu (21/5/2015).

Kegiatan ini merupakan langkah awal dalam upaya peningkatan efisiensi rantai pasok sektor pertanian di wilayah Sukabumi.

Rapat dihadiri oleh sejumlah pejabat dan pemangku kepentingan strategis,  Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Kepala Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup BRIN, Direktur Pengelola Kampus IPB Sukabumi, serta Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Dinas Pertanian.

Kepala Bappelitbangda Kabupaten Sukabumi, H. Asep Majmudin, SE., MM, mengatakan, Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu daerah agraris utama di Jawa Barat dengan potensi pertanian yang sangat luas dan beragam.

“Kabupaten Sukabumi memiliki bentang alam yang subur, iklim mendukung, serta topografi yang bervariasi dari pesisir hingga dataran tinggi. Ini menjadikan wilayah kami memiliki keunggulan komparatif yang besar sebagai lumbung pangan regional dan kawasan strategis pengembangan pertanian berkelanjutan,” jelasnya.

Namun demikian, Asep juga menyoroti sejumlah tantangan yang masih dihadapi petani dan pelaku usaha pertanian, khususnya terkait dengan rantai pasok.

“Masih banyak produk pertanian yang tidak sampai ke pasar dalam kondisi optimal. Petani kesulitan menjual hasil panen dengan harga layak karena keterbatasan infrastruktur pascapanen, distribusi yang belum merata, dan minimnya integrasi antar pelaku usaha di sepanjang rantai pasok,” imbuhnya.

Sebagai respons  cepat,kepala Bappelitbangda bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk melakukan Survei RSCA.Agar dapat data serta analisis yang komprehensif mengenai kondisi aktual rantai pasok pertanian di daerah.katanya

“Melalui kolaborasi ini, kami ingin membangun ekosistem pertanian yang tangguh, efisien, dan berdaya saing. Survei RSCA akan menjadi pijakan penting dalam merumuskan strategi penguatan dari hulu ke hilir,” ungkap Asep.

 

Dengan hasil survei yang akurat dan mendalam, pemerintah daerah berharap dapat menyusun kebijakan yang lebih tepat sasaran guna mendukung peningkatan produktivitas, efisiensi, serta kesejahteraan petani di Kabupaten Sukabumi.