ARAHBICARA.COM – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, menyebut, kawasan kumuh menyusut sekitar 50 hektare diakhir tahun 2023. Signal positif itu berkat kolaborasi dan optimalisasi program P2RW, dana Kelurahan dan bantuan-bantuan lain dari provinsi dan pusat yang dialokasikan di beberapa kawasan kumuh tersebut.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan pada Bappeda Kota Sukabumi, Frendy Yuwono, Kamis (1/2/2024).
“Kita mendapatkan bantuan provinsi di kawasan kumuh Kelurahan Citamiang. Ada juga bantuan dari pusat masih ada terkait kawasan kumuh di Cipelang. Jadi secara overall nilai pengurangan kawasan kumuh selama 2023 cukup tinggi mencapai 50 hektare,” kata dia.
Masih kata Frendy pada tahun 2024 ini, mendapatkan bantuan terkat kawasan kumuh tematik yang terletak di Kelurahan Sukakarya. Penanganan kawasan kumuh tematik lanjut dia yakni dengan mengawinkan konsep penanganan kawasan kumuh dengan penataan kawasan berbasis tematik di kawasan tersebut.
Dia juga menambahkan, di Kelurahan Sukakarya ada potensi budaya wayang sukuraga yang berada di kawasan kumuh. Maka kita kolaborasikan sekaligus untuk menata wisata budaya dalam hal budaya wayang sukuraga itu. Seperti membangun gedung pertunjukkan, jalan-jalan dan penanda-penanda yang lebih menghidupkan suasana,” ujarnya.
Poin selanjutnya kata dia, mendapatkan bantuan kompetitif yang dilakukan dengan konsep pemanfaatan sungai di kawasan sungai untuk sarana air bersih dan sumber energi alternatif. Lokasinya berada di Subang jaya berupa pembangkit listrik tenaga mikro hydro.
“Nantinya, energi listrik yang dihasilkan digunakan untuk saluran air bersih. Setelah itu digunakan sebesar-besarnya untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Bantuan kompetitif itu adalah konsep baru dari provinsi,” ujar Frendy.
Sebelumnya bantuan keuangan reguler. Sejak tahun lalu bantuan keuangan telah menggunakan konsep bantuan kompetitif. Artinya kita dituntut untuk membuat inovasi dalam pengajuan usulan keuangan setelah itu membuat proposal kemudian dikompetisikan,” tambahnya.
Tahun 2023 kata dia, mengajukan sebanyak lima proposal. Dari lima proposal itu, diterima empat proposal sampai tahap akhir. Keluar pengumuman dari empat proposal itu diterima semua . Dua diantaranya dapat predikat usulan terbaik pertama dan ketiga se-Jawa Barat terkait penanggulangan bencana.
“Bantuan kompetitif tidak hanya kawasan kumuh tapi juga untuk program penanganan bencana, stunting, dan lingkungan hidup. SK Kumuh relatif baru yakni tahun 2021. Dari SK Kumuh 2021 menyisakan sekitar 60%. Evaluasi dilakukan selama lima tahun sekali. Karena setiap lima tahun hasilnya cukup signifikan,” ungkapnya.
Redaktur: Usep Mulyana