ARAHBICARA.COM – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi memberikan dukungan penuh terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dalam rangka pemecahan Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan kategori pemakaian sarung tenun terbanyak oleh Aparatur Sipil Negara (ASN).

Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai bagian dari upaya untuk mendorong kecintaan terhadap produk lokal, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mendukung produk buatan dalam negeri. Diharapkan melalui kegiatan ini, masyarakat dapat lebih mengenal dan mencintai produk lokal yang memiliki kualitas tak kalah dengan produk luar negeri.

Kepala Bappeda Kota Sukabumi, Asep Suhendrawan, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar untuk mencatatkan rekor, tetapi juga sebagai bentuk edukasi dan motivasi kepada seluruh warga Sukabumi untuk lebih bangga dan menggunakan produk-produk lokal.

“Produk lokal, khususnya kain tenun, memiliki keunikan dan kualitas yang bisa bersaing di pasar global. Melalui program ini, diharapkan masyarakat dapat memahami bahwa produk lokal bukan hanya murah dan terjangkau, tetapi juga memiliki daya saing yang tinggi,” kata dia, Jumat (22/11/2024).

Asep menambahkan bahwa kegiatan ini juga memiliki makna penting bagi peningkatan ekonomi daerah. Dengan semakin banyaknya warga yang menggunakan produk lokal, permintaan terhadap produk-produk tersebut akan meningkat.

Hal itu tentunya akan memberikan dampak positif bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang bergerak di bidang pembuatan kain tenun. Selain itu, pemanfaatan produk lokal juga akan mengurangi ketergantungan terhadap produk impor yang mungkin harganya lebih tinggi dan kualitasnya belum tentu lebih baik.

Lebih lanjut, dukungan Bappeda terhadap gerakan BBI ini juga sejalan dengan upaya pemerintah Kota Sukabumi dalam melestarikan budaya lokal, khususnya kain tenun, yang merupakan bagian dari kekayaan budaya Indonesia.

Kain tenun, dengan berbagai motif dan warna khas daerah, merupakan salah satu hasil kerajinan tangan yang memiliki nilai seni dan budaya yang tinggi. Oleh karena itu, melalui penggunaan kain tenun dalam acara ini, pemerintah Kota Sukabumi ingin memberikan penghargaan terhadap para pengrajin lokal yang telah mempertahankan tradisi ini serta mengajak masyarakat untuk ikut melestarikannya.

Di sisi lain, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk memperkenalkan lebih luas potensi kain tenun khas Sukabumi yang memiliki ciri khas tertentu, baik dari segi warna maupun motif.

Produk tenun Sukabumi, yang memiliki nilai seni tinggi, dapat menjadi salah satu daya tarik wisatawan. Oleh karena itu, gerakan ini bukan hanya menciptakan kebanggaan dalam menggunakan produk lokal, tetapi juga dapat meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah.

Akhirnya, kegiatan pemecahan rekor MURI ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat Kota Sukabumi. Dengan semakin meningkatnya penggunaan produk lokal, akan tercipta ekosistem ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Selain itu, gerakan Bangga Buatan Indonesia ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mendorong masyarakat untuk lebih bangga menggunakan produk lokal, mendukung pelaku UKM, serta menjaga kelestarian budaya dan seni tradisional Indonesia.

Redaktur: Usep Mulyana