ARAHBICARA.COM – Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi hari ini menyelenggarakan Rapat Pembahasan Rencana Pembangunan Refused Derived Fuel (RDF) dan Pengolahan Sampah Organik Kota Sukabumi.
Pertemuan penting ini menjadi langkah awal yang strategis dalam merumuskan pendekatan pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan, inovatif, dan ramah lingkungan, sekaligus mendukung visi pembangunan hijau di Kota Sukabumi.
Rapat yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari dinas terkait, akademisi, serta praktisi lingkungan, berfokus pada eksplorasi solusi komprehensif untuk mengatasi permasalahan sampah yang terus meningkat di perkotaan.
Pembangunan fasilitas RDF (bahan bakar turunan sampah) dan optimalisasi pengolahan sampah organik diharapkan dapat menjadi jawaban atas tantangan tersebut.
Kepala Bappeda Kota Sukabumi, Mohamad Hasan Asari, menekankan urgensi dari inisiatif ini, Permasalahan sampah bukan hanya isu kebersihan semata, melainkan juga menyangkut keberlanjutan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
“Melalui pembangunan fasilitas RDF, kita tidak hanya mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA, tetapi juga mengubahnya menjadi sumber energi yang bernilai ekonomi,” ujar Mohamad Hasan Asari, Jum’at (26/9/2025).
Ia menambahkan, bahwa pengolahan sampah organik juga menjadi prioritas utama. Sampah organik memiliki potensi besar untuk diolah menjadi kompos atau biogas, yang dapat memberikan manfaat bagi sektor pertanian dan energi.
“Ini adalah bagian integral dari upaya kita untuk menciptakan ekosistem pengelolaan sampah yang sirkular dan minim limbah,” jelasnya.
Menurutnya, strategi ini akan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam memilah sampah dari sumbernya, sehingga proses pengolahan dapat berjalan lebih efektif.
Diskusi dalam rapat membahas berbagai aspek, mulai dari kajian teknis kelayakan pembangunan fasilitas RDF, potensi lokasi, teknologi yang akan digunakan, hingga model bisnis dan skema pendanaan. Selain itu, dibahas pula strategi edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemilahan sampah organik dan anorganik.
“Pembangunan hijau di Kota Sukabumi tidak akan terwujud tanpa pengelolaan lingkungan yang baik, dan sampah adalah salah satu elemen krusial di dalamnya. Kami berkomitmen untuk menghadirkan solusi yang tidak hanya efektif dalam jangka pendek, tetapi juga berkelanjutan untuk generasi mendatang,” imbuhnya.
Ia menegaskan bahwa hasil rapat ini akan menjadi dasar bagi penyusunan rencana aksi yang konkret dan terukur.
“Diharapkan, implementasi rencana ini dapat menjadikan Kota Sukabumi sebagai percontohan dalam pengelolaan sampah terpadu yang inovatif dan ramah lingkungan, sekaligus memberikan dampak positif terhadap kualitas hidup masyarakat dan keberlanjutan ekosistem kota,” tukasnya.
Reporter: Jowel || Redaktur: Rsd.