ARAHBICARA.COM – Pemerintah Kota Sukabumi kembali menegaskan komitmennya menciptakan lingkungan sehat melalui kegiatan Dialog Advokasi Percepatan Open Defecation Free (ODF) yang digelar di Ruang Oproom Setda Kota Sukabumi.

Acara ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Sukabumi, H. Bobby Maulana, Ketua TP PKK Kota Sukabumi, Bappeda kota serta sejumlah perwakilan dari Bappeda Provinsi Jawa Barat dan unsur lintas sektor terkait.

Dalam sambutannya, Bobby mengatakan bahwa masalah buang air besar sembarangan (BABS) bukan hanya persoalan infrastruktur, tapi juga soal budaya, kesadaran, dan nilai kemanusiaan.

“Kota yang sehat bukan cuma soal jalan bagus atau bangunan megah. Tapi tentang bagaimana masyarakatnya hidup bersih dan sadar pentingnya sanitasi,” kata Bobby Rabu (17/6/2025).

Per Juni 2025, sudah 30 dari 33 kelurahan di Kota Sukabumi mendeklarasikan diri bebas BABS, atau setara 90,91 persen. Tiga kelurahan lainnya Nyomplong, Warudoyong, dan Kebonjati masih dalam proses verifikasi setelah melakukan deklarasi pada 29 April 2025.

Menurut Bobby, Pemkot juga telah mengalokasikan anggaran tahun ini untuk perbaikan sarana sanitasi, seperti rehabilitasi MCK umum, demi mendukung percepatan ODF.

Dialog ini juga menjadi ajang pemaparan kondisi sanitasi di setiap kelurahan, strategi peningkatan akses ke sanitasi aman, serta mendorong peran aktif Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman (Pokja PKP) agar kebijakan lintas sektor bisa berjalan selaras.

“Melalui sinergi semua pihak, kita ingin Sukabumi bisa capai 100 persen ODF dan memastikan akses sanitasi aman dan merata untuk seluruh warga,” tutupnya.