ARAHBICARA.COM – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Sukabumi kembali merilis hasil pemantauan harga kebutuhan pokok pada 4–5 Desember 2025.

Sejumlah komoditas terpantau mengalami perubahan harga, namun pemerintah daerah memastikan kondisi pasokan masih terkendali.

Pantauan terbaru menunjukkan beras medium stabil di kisaran Rp13.111–Rp13.133 per kilogram, sementara beras premium bermerk tetap Rp14.309 per kilogram.

Untuk komoditas gula, Disdagin tidak mencatat perubahan signifikan. Sementara pada minyak goreng, harga minyak curah tercatat Rp19.292 per liter, dan Minyakita berada di angka Rp17.542 per liter.

Komoditas strategis lain seperti kedelai impor berada pada Rp13.214 per kilogram, serta daging ayam broiler berkisar Rp38.167–Rp38.250 per kilogram. Harga daging sapi bagian belakang masih bertahan pada level tinggi, yakni di kisaran Rp131 ribu per kilogram.

Beberapa komoditas hortikultura justru menunjukkan dinamika. Cabe merah besar turun dari Rp58.333 menjadi Rp56.667 per kilogram, sedangkan cabe rawit hijau naik tipis dari Rp46.250 menjadi Rp48.333 per kilogram.
Untuk bumbu lainnya, bawang merah berada pada Rp43.500–Rp43.917 per kilogram, sementara bawang putih honan bertahan sekitar Rp33.200–Rp35.700 per kilogram.

Produk kebutuhan rumah tangga seperti susu kental manis masih stabil di Rp12.833 per kaleng, dan mie instan rasa kari ayam tetap mengikuti harga acuan pasar.

Kepala Bidang Sarana Distribusi dan Stabilitas Harga Bahan Pokok dan Kebutuhan Penting Disdagin Kabupaten Sukabumi, Usep Setiawan, menegaskan bahwa kondisi harga di awal Desember ini masih dalam batas wajar.

“Pergerakan harga masih terkendali. Beberapa komoditas naik tipis, namun itu masih dalam toleransi pasar. Yang penting stok aman dan distribusi lancar,” ujar Usep.

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan intensitas pemantauan, terutama menjelang akhir tahun ketika konsumsi masyarakat cenderung meningkat.

“Kami mengantisipasi potensi lonjakan permintaan. Koordinasi dengan distributor, Bulog, dan para pedagang kami perketat untuk memastikan tidak ada hambatan pasokan,” jelasnya.

Usep mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan membeli kebutuhan secara wajar.

“Tidak perlu panic buying. Pemerintah daerah menjamin ketersediaan barang pokok tetap terpenuhi,” tegasnya.

Reporter: Aris. L.
Redaktur: Rsd.