ARAHBICARA.COM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi terus memperkuat upaya penanganan sampah di wilayah pesisir dan kawasan wisata. Salah satu langkah yang kini ditempuh adalah menggandeng investor swasta serta Kementerian terkait untuk mempercepat penataan sistem pengelolaan sampah secara berkelanjutan.

Kepala DLH Kabupaten Sukabumi, Nunung Nurhayati, menegaskan bahwa persoalan sampah memerlukan solusi struktural, bukan hanya kegiatan pembersihan insidental. Menurutnya, keterlibatan berbagai pihak akan membuka ruang inovasi, teknologi, serta investasi yang lebih kuat.

“Kami tidak bisa hanya mengandalkan kegiatan gotong royong atau bersih pantai setiap bulan. Dibutuhkan pendekatan lebih besar, mulai dari infrastruktur pengelolaan sampah hingga teknologi daur ulang. Karena itu, kami mendorong kolaborasi dengan investor dan Kementerian untuk memperkuat sistem,” ujar Nunung Nurhayati, Senin (1/12/2025).

Nunung menjelaskan bahwa DLH telah melakukan komunikasi awal dengan beberapa pihak swasta yang bergerak di bidang pengolahan sampah berbasis teknologi. Program ini diharapkan tidak hanya menyelesaikan penumpukan sampah, tetapi juga membuka peluang ekonomi sirkular berbasis daur ulang.

“Kami ingin pengelolaan sampah tidak lagi bersifat beban, tetapi memberi nilai tambah. Investor juga memerlukan kepastian regulasi dan model kemitraan yang jelas, sehingga pengolahan sampah bisa menghasilkan produk bernilai ekonomi,” tambahnya.

Selain sektor swasta, DLH juga melakukan koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta kementerian lainnya untuk memperoleh dukungan program, regulasi, dan pendanaan. Salah satu fokus utama adalah mendorong pembangunan fasilitas pengelolaan sampah terpadu yang mampu menampung limbah dari kawasan wisata, pesisir, hingga permukiman padat.

“Kami berharap pemerintah pusat dapat memberikan dukungan teknis dan pendanaan. Kabupaten Sukabumi adalah daerah wisata, dan beban sampah meningkat saat musim liburan. Infrastruktur pengelolaan harus ditingkatkan, bukan hanya di akhir rantai, tetapi sejak hulu,” jelas Nunung.

DLH juga mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam menjaga lingkungan. Edukasi perilaku sadar sampah menjadi fondasi utama agar program besar dapat berjalan berkelanjutan.

“Teknologi dan investasi hanya akan efektif jika masyarakat ikut berubah. Jangan membuang sampah sembarangan di pantai, sungai, atau tempat wisata. Kesadaran kolektif harus dibangun,” pungkasnya.

Dengan langkah strategis ini, DLH berharap Kabupaten Sukabumi dapat menjadi model penanganan sampah terpadu di wilayah Jawa Barat, sekaligus mendukung keberlanjutan pariwisata dan kualitas hidup masyarakat.

Reporter: Jowel.
Redaktur: Rsd.