ARAHBICARA.COM – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Sukabumi pada Minggu (30/11/2025) mengakibatkan longsor tebing di Kampung Jami, RT 0014/004, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 16.30 WIB dengan dimensi tebing longsor sepanjang 10 meter, tinggi 10 meter, dan lebar 2 meter.
Kepala BPBD Kabupaten Sukabumi, Eki Radiana Rizki, menjelaskan bahwa longsor dipicu curah hujan tinggi yang mewarnai wilayah Sukabumi dalam beberapa hari terakhir.
“Kondisi cuaca yang lembap dengan intensitas hujan ringan hingga sedang menyebabkan lapisan tanah tebing menjadi labil. Hal ini memicu longsor di wilayah Desa Titisan,” ujarnya pada, Senin (1/12/2025).
Menurut prakiraan BMKG, wilayah Kabupaten Sukabumi masih berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang. Kondisi cuaca saat kejadian tercatat hujan ringan dengan suhu udara 24°C, arah angin tenggara, kecepatan angin sekitar 3 km/jam, serta tingkat kelembaban mencapai 88%.
Eki menegaskan, pihaknya langsung melakukan respons cepat terhadap laporan masyarakat. Pemantauan wilayah dilakukan oleh jajaran BPBD melalui berbagai kanal, baik grup koordinasi P2BK se-Kabupaten Sukabumi, media sosial, hingga pemantauan frekuensi radio Ratel 1 pada 164.365 link Perbawati.
Selain itu, titik-titik rawan bencana juga terus dipantau melalui aplikasi berbasis data seperti InaRisk, InaSafe, dan InaWare BNPB.
“Seluruh informasi peringatan dini yang diterima dari BMKG, baik melalui aplikasi Info BMKG maupun sistem WRS New Gen, kami teruskan kepada masyarakat dan jajaran pemerintah kecamatan untuk meminimalisir risiko,” tambahnya.
BPBD juga mencatat dan mengolah laporan kejadian bencana sebagai bagian dari monitoring risiko. Pada malam tersebut, personel Pusdalops yang bertugas terdiri dari dua unit, yakni:
Unit Data Informasi (UDI) yaitu Rafik Farizka Mubarik dan Muh. Maulana Farhan. Sementara itu untuk Unit Reaksi Cepat (URC) terdiri dari Rickman Sanjaya Kartawidja, Beki Supriatna, Ahmad Nurjaman dan Aldi Hikmatyar.
Dalam upaya kesiapsiagaan lapangan, BPBD menyiagakan satu unit kendaraan roda empat, satu unit chainsaw, serta satu unit alkon atau pompa air.
Eki mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar tebing atau lereng, untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera melapor jika menemukan tanda-tanda longsor.
“Keselamatan warga adalah prioritas utama. Kami berharap masyarakat tetap tenang, tetap waspada, dan tidak ragu menghubungi petugas jika terjadi keadaan darurat,” tutupnya.
Reporter: Jowel.
Redaktur: Rsd.

