ARAHBICARA.COM – Pemerintah Kota Sukabumi terus mendorong pembangunan sektor pariwisata. Salah satu langkahnya adalah dengan melakukan audiensi bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

Pertemuan ini dihadiri oleh Wali Kota Sukabumi H. Ayep Zaki, Wakil Wali Kota Bobby Maulana, dan Kepala Disporapar Kota Sukabumi Rahmat Sukandar, bertemu dengan Asisten Deputi 1 Kemenparekraf untuk membahas strategi pengembangan wisata di Sukabumi.

Ayep Zaki menyampaikan bahwa kreativitas menjadi kunci utama dalam membangun daerah. Ia menekankan pentingnya sektor pariwisata, jasa, perdagangan, dan ekonomi kreatif untuk mendorong pertumbuhan kota.

“Kami tidak punya destinasi wisata besar, tapi kami punya potensi seperti air panas Cikundul yang akan kami revitalisasi,” kata Ayep.

Ia juga menyebutkan bahwa jumlah wisatawan tahun ini mencapai 750.000 orang, dan optimis bisa meningkat hingga 3 juta tahun depan. Menurutnya, dukungan dari Kemenparekraf sangat dibutuhkan agar pengembangan wisata bisa berjalan maksimal.

Wakil Wali Kota Bobby Maulana menambahkan bahwa kunjungan wisatawan ke Sukabumi terus meningkat. Dari Januari hingga Juni 2025, tercatat ada 1,14 juta perjalanan, naik 70 persen dibanding tahun sebelumnya.

“Kami ingin wisatawan tidak hanya datang, tapi juga menginap dan menikmati suasana kota,” ujar Bobby.

Ia juga menyebutkan bahwa pembangunan jalan tol seksi 3 yang selesai pertengahan 2026 akan berdampak besar terhadap jumlah kunjungan wisatawan. Selain itu, Sukabumi juga punya potensi seni dan budaya yang kuat, seperti permainan tradisional Boles dan komunitas kabaret.

Pihak Kemenparekraf menyambut baik rencana pengembangan wisata Sukabumi. Mereka mendorong Pemkot untuk menerbitkan SK kampung wisata dan mengusulkan event-event daerah agar bisa masuk dalam program nasional.

“Kami akan bantu promosi dan pemasaran jika ada event unggulan dari daerah,” kata perwakilan Kemenparekraf.

Menutup pertemuan, Ayep Zaki berharap hasil audiensi bisa segera ditindaklanjuti. Ia menyebut beberapa potensi lokal seperti Kampung Kaligrafi Lemka dan Wayang Sukuraga yang layak masuk dalam rencana wisata nasional.

“Kami akan dorong agar kampung-kampung wisata punya payung hukum dan bisa bersinergi dengan program kementerian,” tandasnya.

(Rsd).