ARAHBICARA.COM – Petugas Posko VII Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Sukabumi berhasil mengevakuasi dua ekor ular sanca batik (Python reticulatus) dalam dua hari berturut-turut, Kamis dan Jumat (7–8 Agustus 2025), dari wilayah Kecamatan Sukaraja dan Sukalarang.

Evakuasi pertama dilakukan pada Kamis (7/8/2025) sekitar pukul 14.10 WIB. Seorang warga bernama Heni (38), warga Kampung Cikaret Goalpara, Desa Sukamekar, melaporkan adanya ular besar yang masuk ke kandang ayam milik tetangganya.

Tim DPKP yang terdiri dari Mulyadin dan Wildan langsung menuju lokasi dengan perlengkapan snake stick. Ular sepanjang 3,5 meter dan berat sekitar 6 kilogram berhasil diamankan dan dimasukkan ke dalam karung, lalu dibawa ke Posko VII Sukaraja.

“Ular ini nantinya akan dilepasliarkan kembali ke alam melalui rekan Jaga Satwa Indonesia (JSI), di lokasi yang jauh dari pemukiman,” kata Mulyadin.

Keesokan harinya, Jumat (8/8/2025) sekitar pukul 10.13 WIB, seorang warga bernama Budiharja (28) dari Griya Sukamaju, Desa Sukamaju, datang ke posko membawa karung berisi ular sanca batik berukuran lebih kecil.

Ular tersebut ditemukan di saluran air dekat taman kolam ikan. Meski hanya seberat 3 kilogram dan panjang 2,5 meter, motif kulitnya disebut lebih cantik, dengan gradasi warna kekuningan yang menyerupai batik.

Ular ini kemudian ditempatkan di box khusus sebelum nantinya juga dilepasliarkan oleh tim JSI.

Komandan Regu Posko VII Sukaraja, Ade Feri, menyampaikan bahwa perubahan cuaca ekstrem bisa memengaruhi perilaku reptil, termasuk ular, sehingga potensi mereka masuk ke lingkungan manusia semakin tinggi.

“Kalau warga menemukan hewan liar seperti ular, jangan coba-coba evakuasi sendiri. Laporkan saja ke kami di nomor (0266) 260 513 atau datang langsung ke posko. Evakuasi ular butuh keahlian khusus, apalagi ular piton punya otot kuat dan gigi tajam seperti silet,” tegasnya.

Ade juga memastikan bahwa layanan evakuasi dari DPKP Sukabumi gratis dan tidak dipungut biaya.

(Rsd).