ARAHBICARA.COM – Pemerintah Kabupaten Sukabumi menggelar Rapat Dinas bulanan yang dipimpin langsung oleh Bupati H. Asep Japar di Aula Setda Sukabumi, Senin (21/7/2025). Turut hadir Wakil Bupati H. Andreas dan Sekretaris Daerah H. Ade Suryaman, serta jajaran kepala perangkat daerah, termasuk Dinas Lingkungan Hidup yang turut menyampaikan laporan kinerja.
Rapat tersebut membahas evaluasi kinerja perangkat daerah serta strategi pembangunan daerah ke depan. Salah satu sorotan adalah kerja sama lintas sektor, termasuk inovasi “Bulir Air Mata” yang mengintegrasikan layanan akta kelahiran, akta kematian, dan dokumen kependudukan bagi ibu yang melahirkan. Program ini melibatkan Disdukcapil dan sejumlah RSUD seperti Palabuhanratu, Sekarwangi, dan Sagaranten.
Disdukcapil juga menjalin kolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan RSUD Sekarwangi dalam pemanfaatan data kependudukan dan KTP elektronik untuk mempercepat layanan publik.
Dalam kesempatan itu, Kabupaten Sukabumi menerima piagam penghargaan dari Kementerian Keuangan RI sebagai peringkat kedua Pemerintah Daerah Terbaik dalam pengelolaan keuangan.
Dinas Lingkungan Hidup turut menyampaikan capaian program pengelolaan sampah dan pelestarian ekosistem, termasuk rencana penataan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan dan desa.
Rapat juga diwarnai dengan ekspose kinerja dari Kejaksaan Negeri dan DPMPTSP, serta peluncuran kelembagaan 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih secara nasional oleh Presiden RI Prabowo Subianto, yang disaksikan secara virtual dari Command Center Setda Sukabumi.
Bupati Asep Japar menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur menjadi prioritas utama Pemkab Sukabumi pada tahun anggaran 2025–2026.
“Masyarakat berharap banyak di sektor infrastruktur. Saya minta Dinas PU fokus menangani ini lebih serius,” kata Bupati.
Kemudian Pntingnya peningkatan layanan kesehatan, pendidikan, dan perizinan, termasuk fasilitas rumah sakit dan pelayanan perikanan.
Sementara itu, Wakil Bupati Andreas mengingatkan seluruh ASN untuk menjaga disiplin, etika, dan semangat sebagai abdi negara.
“Forum-forum informal juga penting untuk memperkuat komunikasi internal,” kata Andreas.
(Rsd).