ARAHBICARA.COM – Harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di Kabupaten Sukabumi mengalami perubahan dalam sepekan terakhir. Berdasarkan data rekapitulasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Sukabumi per 3 hingga 9 Juli 2025, beberapa komoditas mengalami kenaikan, sementara sebagian lainnya masih stabil.
Daging sapi kualitas 1 tercatat sebagai komoditas dengan harga tertinggi, menembus Rp 131.111 per kilogram. Sementara itu, harga cabai merah besar dan beras juga mengalami kenaikan tipis. Di sisi lain, harga telur ayam dan minyak goreng menunjukkan penurunan.
Berikut daftar harga rata-rata bahan pokok yang dipantau per 9 Juli 2025 di Kabupaten Sukabumi:
– Beras Medium: Rp13.508/kg
– Beras Premium (bermerek): Rp14.858/kg
– Gula Pasir: Rp17.917/kg
– Minyak Goreng Curah: Rp19.583/liter
– Minyakita: Rp17.542/liter
– Tepung Terigu (Segitiga Biru): Rp12.583/kg
– Kacang Kedelai Impor: Rp12.929/kg
– Daging Sapi (Paha Belakang): Rp131.111/kg
– Daging Ayam Broiler: Rp36.083/kg
– Telur Ayam Broiler: Rp29.250/kg
– Cabe Merah Besar: Rp48.583/kg
– Cabe Rawit Hijau: Rp39.500/kg
– Bawang Merah Rp41.250/kg
– Bawang Putih Honan: Rp37.300/kg
– Ikan Kembung Segar: Rp43.909/kg
– Susu Kental Manis (370 gr): Rp12.958/kaleng
– Kacang Tanah: Rp26.583/kg
– Kentang: Rp18.333/kg
– Mi Instan Rasa Kari Ayam: Rp3.000/bungkus
Pedagang di pasar tradisional menyebut kenaikan harga cabai dan beras disebabkan oleh cuaca yang memengaruhi pasokan dari petani. Sementara penurunan harga telur dan minyak goreng terjadi karena stok yang melimpah.
“Cabai naik karena pasokan dari Garut dan Cianjur agak tersendat. Tapi telur sekarang banyak, jadi harganya turun,” ujar pedagang di Pasar Cibadak, Rabu (9/7/2025).
Disdagin melalui Kepala Bidang Sarana Distribusi dan Stabilisasi Harga Bahan Pokok dan Kebutuhan Penting, H. Usep Setiawan,mengimbau masyarakat tetap bijak dalam berbelanja dan memastikan distribusi bahan pokok tetap lancar. Pemantauan harga akan terus dilakukan secara berkala untuk menjaga stabilitas di pasar.
“Potensi gejolak cuaca ekstrem, kami terus berkoordinasi dengan instansi terkait serta pelaku usaha agar distribusi tetap lancar dan tidak terjadi kelangkaan di pasar,” tandasnya.
(Rsd).